Sekretaris Daerah DKI Jakarta, H Saeullah membuka pameran Flona 2016, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat(5/8) sore. Pameran tersebut sebagai ajang sosialisasi masyarakat untuk mencintai lingkungan, terutama taman.
"Pameran ini diselenggarakan untuk mendorong minat masyarakat dan kepedulian terhadapan tanaman dan taman. Dengan begitu, saya mengusulkan agar penghargaan yang diberikan itu tidak hanya sebatas memberikan piala dan piagam, tapi memberikan potongan besaran pajak bumi dan bangunan (PBB)," jelas Sekda.
Menurutnya, Pemprov DKI akan membuat peraturan gubernur mengenai kebijakan tersebut. Sehingga nantinya banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya penghijauan. Terkait kegiatan flona, sanbungnya, tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Perbedaan terlihat dari tema yang diusung masing-masing wilayah dalam membuat taman.
"Yang membuat beda adalah kapasitas penggunaan lahan pameran. Jika tahun lalu hanya diberikan 100 meter, kini Pemkot di lima wilayah kota dan kabupaten diberi lahan pameran seluas 1.000 meter,” ujarnya Sekda.
Mengenai tema taman masing-masing wilayah, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Djafar Muchlisin mengatakan bahwa tema yang diusung tahun ini adalah Jakarta Berhias Hijau dan Berbunga.
Pameran Flona 2016 diikuti sebanyak 155 peserta dengan target sebanyak 140 ribu pengunjung tanpa dipungut biaya tiket masuk alias gratis.Fokus utama pada pameran ii adalah taman. Sehingga masing-masing wilayah memiliki konsep taman yang berbeda.
“Jakarta Barat menyuguhkan Taman Etnik, Jakarta Pusat Taman Inovasi. Lalu, Taman Pintar oleh Jakarta Utara,, Taman Fantasi oleh Jakarta Selatan dan Taman Futurustik oleh Jakarta Timur. Serta Taman Vertikal dan Hidroponik oleh Universitas Trisakti,” ujarnya.
Di tempat sama, Wali Kota Jakarta Barat, HM Anas Efendi menyambut baik terselenggaranya pameran Flona 2016. Melalui pameran ini, masyarakat akan lebih peduli lingkungan, terutama penghijauan.
Menyinggung konsep taman etnik yang diusung Jakarta Barat, Wali Kota mengaku bangga. Karena konsep etnik yang ditampilkan lebih menyoroti budaya Betawi. Itu terlihat dari adanya bangunan Betawi, sepeda onthel dan jembatan intan. Ia berharap pameran ini dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk selalu peduli terhadap lingkungan. "Nantinya setiap rumah harus 6diberi tanaman, entah dalam pot atau ada lahan untuk menanam," tuturnya.
Sementara itu, suasana hari pertama pembukaan Flona 2016 berlangsung meriah. Banyak dari mereka yang mengabadikan momen melalui ponsel atau kamera saat mengunjungi konsep taman pada masing-masing wilayah.
Rasendriya (17), gadis cantik ini terlihat mengabadikan momen spesial bersama temannya di replika jembatan intan di wilayah Jakarta Barat. Tak jauh dari jembatan intan, terdapat rumah pohon. "Saya senang, selain luas tempatnya, bisa foto-foto di sini. Lumayan buat mejeng di sosmed," tuturnya.(why/aji)