Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jakarta
Barat, harus lebih peka dalam mendeteksi dini potensi ancaman di wilayah. FKDM
merupakan mata dan telinga pemerintah dalam menjaga stabilitas kamtibmas.
“Ketika ada indikasi, baik itu penyebarluasan aksi teroris, gangguan
keamanan dan menangkal berita hoax, FKDM harus bisa mendeteksi lebih dini.
Karena mereka berada di tengah-tengah masyarakat,†ujar Yunus Burhan, Asisten
Pemerintahan, sesaat mengukuhkan 58 anggota FKDM Pergantian Antar Waktu (PAW) di
Museum Bank Indonesia, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (21/3) pagi.
Menurut Yunus, tugas dan tanggung jawab FKDM untuk mendeteksi
dini potensi ancaman harus lebih maksimal. FKDM menjadi mata dan telinga
pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Agar menjalani tugas
dengan maksimal, anggota FKDM harus selalu berinteraksi dengan masyarakat serta
menjalin sinergi bersama unsur-unsur terkait lainnya. “Peran serta FKDM selain
menjadi mata dan telinga pemerintah juga turut mewujudkan kota Jakarta yang maju,
sejahtera, dan damai,â€jelasnya.
Habib, mewakili Plt Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta,
menjelaskan, FKDM adalah mitra kerja pemerintah. Mereka menjalani tugas dan
kewenangan dalam membantu program pembangunan pemerintah.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Kepala Kesbangpol Jakarta
Barat, Dirhamul Nugraha, yang telah membuat sistem pelaporan melalui telegram
serta bisa membuat mars FKDM. “Ini bisa menjadi percontohan pada FKDM wilayah lain
di Jakarta,â€tutur Habib.
Pengukuhan terhadap 58 anggota FKDM PAW se-Jakarta Barat ini
dihadiri oleh Kepala Suban Kesbangpol Jakbar, Dirhamul Nugraha, Danramil Taman
Sari, Mayor Rohani, Ketua FKDM DKI Jakarta, Rico Sinaga, perwakilan Polres
Jakbar, Camat dan Lurah, FKUB serta
sejumlah organisasi masyarakat di Jakarta Barat.(why)
20 Mei 2024