Dulu ada Balakar. Singkatan dari Barisan Sukarelawan Kebakaran. Tugasnya bersifat sukarela membantu mengantisipasi musibah kebakaran di wilayah masing-masing. Balakar berisi sekumpulan warga yang direkrut dari permukiman yang rawan kebakaran.
Balakar RW 08 Kelurahan Palmerah, misalnya, sudah terbentuk sejak tahun 2001. Namun, kehadirannya tidak bertahan lama. "Vakum selama beberapa tahun, kemudian kami hidupkan lagi hingga diusulkan menjadi relawan pemadam kebakaran (repkar)," tutur anggota Damkar Kecamatan Palmerah, Susilo, saat ditemui pada simulasi kebakaran di SDN Palmerah 13 Pagi, Selasa (25/1).
Relawan yang tergabung dalam Tim Repkar RW 08, Palmerah, berjumlah 12 orang. Mereka bukan orang baru. Karena sudah dilatih sejak masih muda. Kini Tim Repkar memiliki posko dan hydrant mandiri. "Mereka hadir untuk membantu memadamkan kebakaran awal, sebelum petugas pemadam kebakaran datang," ujar Susilo.
Tim Repkar memiliki kemampuan cukup mumpuni dalam penanggulangan bencana kebakaran. Mereka bisa mengoperasikan hydrant mandiri bila terjadi kebakaran, serta rutin memberikan sosialisasi bahaya kebakaran kepada masyarakat.
Hydrant mandiri tersebar pada 13 titik di lingkungan RW 08, Palmerah. Setiap RT masing-masing memiliki 1 hydrant. Sementara sumber air hydrant utama berada di Posko Repkar yang berada di lingkungan SDN Palmerah 13 Pagi.
Sementara itu, Abu Khoir (40) anggota Repkar RW 08 Palmerah mengaku, ikhlas menjalani profesinya sebagai relawan. Meski serba keterbatasan, namun dirinya selalu siap siaga menjaga wilayah dari musibah kebakaran.
"Suka dukanya ya, selalu ikhlas menjalani sebagai relawan. Kalo dipikir-pikir malah menjadi beban. Namun kiranya ada sedikit perhatian dari pemerintah," harapnya. (why)