Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) menggelar Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Batch ke-16 di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (9/9).
Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari, 9-12 September 2024, dibuka Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo. Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Kota Jakarta Barat Indra Patrianto, Deputi Direktur Bank Indonesia Jakarta Prasaja, Direktur Operasional Transaksi Digital PT Jakarta Trasindo Aditya Satria Nugroho, para pejabat Pemkot Jakarta Barat, serta pimpinan perusahaan dan pengurus asosiasi.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan pasca ditetapkan Undang Undang No 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Jakarta memiliki fungsi dan peran yang strategis sebagai pusat perekonomian nasional dan sebagai kota global, yang menjadi pusat jejaring bisnis antara Indonesia dan kota lainnya di dunia.
Untuk mewujudkan Kota Global, lanjutnya, parameternya adalah Global Power City Index (GPCI). GPCI merupakan indeks evaluasi pemeringkatan kota global berdasarkan daya tariknya terhadap sumber daya manusia, modal, dan perusahaan seluruh dunia dengan menggunakan 6 kategori yakni ekonomi, penelitian dan pengembangan, interaksi, budaya, kelayakan huni, lingkungan hidup dan aksebilitas.
"Ketika kami bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pak menteri menyampaikan bahwa untuk mencapai kota global atau kota berdaya saing, mau tidak mau sektor industri harus dikembangkan. Namun, dalam mencapai P3DN, tentunya industrilisasi yang berbasis UMKM yang harus ditingkatkan," jelasnya.
Dijelaskan Elisabeth, lantas bagaimana mendukung UMKM yang berdaya saing, serta didukung dari sisi produksinya. Melalui kegiatan untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri dalam memenuhi kebutuhannya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil kajian BPS menunjukkan beberapa dampak ekonomi di Jakarta dari aksi afirmasi belanja PDN yakni terjadi kontraksi atas impor luar negeri jakarta pada semester I/2024 (impor barang konsumsi minus 7,3% , impor barang modal minus 14,34% dan impor bahan baku dan penolong minus 6,02%. Dari pantauan laman Bigbox LKPP, Pemprov DKI Jakarta telah merealisasikan belanja produk dalam negeri sebesar Rp 16,5 triliun hingga per 6 September 2024.
"Nilai ini adalah 62,62% dari komitmen belanja produk dalam negeri pada RUP sebesar Rp 30,68 triliun. Hasil capaian ini tentunya masuh harus dikejar mengingat kita sudah semakin mendekati akhir tahun 2024," tambahnya.
Mewakili Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto mengatakan bahwa berdasarkan pantauan Bibbox LKPP per 5 September 2024, realisasi belanja produk dalam negeri di lingkungan Pemkot Jakbar mencapai Rp 33,49 miliar atau 51,12% dari komitmen sebesar Rp 65,51 miliar di tahun 2024. Capaian tersebut masih terus ditingkatkan sehingga realisasi belanja produk dalam negeri dapat terlaksana melampaui komitmen pada awal tahun.
Ia mengungkapkan, kegiatan ini menjadi sarana promosi dan transaksi yang mempertemukan para Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Pemkot Jakbar dengan penyedia barang/jasa yang telah memiliki sertifikat TKDN.
"Dari kegiatan ini, saya meminta kepada PPBJ Jakbar tolong disosialisasikan terkait TKDN jangan sampai PPK salah dalam melaksanakan. Karena seharusnya ketika TKDN sudah mencapai 40%, seharusnya semua produk yang dibawah 25% sudah tidak bisa dibeli oleh OPD dan SKPD. Tolong ini disosialisasikan lebih lanjut, sehingga tidak salah dalam pengadaan barang dan jasa," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Business Matching (P3DN) Batch ke-16, Martiana Debora Paruhum mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta menggelar business macthing P3DN dalam rangka mengurangi produk impor pada pengadaan barang dan jasa.
"Kegiatan ini diikuti ekshibitor sebanyak 20 perusahaan industri yang telah memiliki sertifikat TKDN di atas 40% di Jakarta, Depok, Yogyakarta, Tangerang, Serang dan Karawang," ujarnya.
Selain perusahaan industri, lanjutnya, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah pelaku UMKM binaan yang menawarkan aneka produk kuliner unggulannya.
"Kegiatan ini juga melibatkan SMKN 53 dan SMK Swasta Islam Assa'adatul Abadiyah yang berpartisipasi menampilkan produk hasil karya siswa kebanggaan Jakarta," tambahnya.
Untuk diketahui, kegiatan business macthing P3DN juga diisi dengan sosialisasi perlindungan konsumen, monitoring dan evaluasi capaian realitasi belanja produk dalam negeri, sosialisasi pemberdayaan koperasi, sosialisasi kebijakan umum keuangan daerah, sosialisasi produk berstandar sertifikasi nasionaol Indonesia pada pengadaan barang dan jasa pemerintah, sosialisasi optimalisasi penggunaan e order, dan sosialisasi partisipasi peninjauan kembali rencana detail tata ruang tahun 2024. (why)