Sebanyak 50 ibu dengan Balita mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan pangan fortifikasi dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta dibekali edukasi dan pemahaman terkait keamanan pangan dalam upaya pencegahan stunting yang berlangsung di Posyandu Cempaka RW 01, Kelurahan Cengkareng Timur, Selasa (26/6).
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kelurahan Cengkareng Timur, Juartini mengatakan bahwa penyuluhan keamanan pangan dan pangan fortifikasi dari BBPOM di Jakarta bertujuan agar Balita terhindar dari stunting.
Berdasarkan informasi, lanjut Juartini, BBPOM turut melakukan intervensi dalam pencegahan stunting dengan memberikan penyuluhan keamanan pangan dan pangan fortifikasi kepada masyarakat dengan sasaran ibu balita serta ibu hamil.
"Tadi ada tim dari BBPOM di Jakarta yang memberikan penyuluhan keamanan pangan dan fortifikasi pangan dari Vivi Mulyani, Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi BBPOM Jakarta," ujar Juju, panggilan akrab Juartini.
Dalam penyuluhan tersebut, para ibu mendapatkan edukasi dan pemahaman tentang pangan yang aman dan bergizi dalam pencegahan stunting. Selain itu, edukasi contoh pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B dan methanyl yellow.
"Kita berikan informasi dan pemahaman tentang keamanan keamanan, dan pangan yang mengandung cemaran biologis, kimia dan benda lain yang nantinya membahayakan bila dikonsumsi balita. Seperti boraks, formalin dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, tim dari BBPOM juga melakukan simulasi pengujian pangan yang mengandung bahan berbahaya sekaligus menginformasikan masyarakat cara mengonsumsi pangan aman dengan melakukan Cek Klik (Cek label, cek izin edar dan cek tanggal kadaluwarsa).
Sementara itu, Suryani (30) warga RW 01 Cengkareng Timur mengatakan bahwa penyuluhan keamanan pangan dan fortifikasi pangan sangat bermanfaat. Karena, kegiatan ini akan membantu dalam memberikan kebutuhan pangan yang aman buat anaknya.
"Bagus pak, saya baru tau ciri-ciri pangan yang berbahaya karena mengandung zat kimia. Jadi, nantinya saya gak sembarang kasih makan pada anak," tuturnya. (why)