Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Yunus Burhan membuka sosialisasi pemetaan populasi kunci HIV di Hotel Aston Cengkareng, Kamis(6/9)pagi. Sosialisasi ini juga dilakukan serentak di lima wilayah DKI Jakarta.
Asisten Kesra Jakarta Barat, Yunus Burhan mengatakan, penyakit HIV masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data dari Kemenkes RI tahun 2016, jumlah infeksi penyakit HIV tertinggi se Indonesia yakni wilayah DKI Jakarta.
Pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan terus berupaya menanggulangi penyakit HIV dengan dikeluarkan Permenkes no 21 tahun 2013, tentang penanggulangan HIV/AIDS dengan tujuan 3 zero pada tahun 2030, yakni zero penularan HIV baru, zero kematian kasus AIDS dan zero deskriminasi.
Melalui kegiatan ini, ia berharap upaya dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS bisa tercapat. "Saya berharap peserta yang ikut sosialisasi ini bisa memahami dalam rangka upaya penanggulangan HIV/AIDS," tuturnya.
Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo Rini mengatakan, Sudis Kesehatan Jakarta Barat telah melakukan upaya dalam penanggulangan HIV/AIDS di tahun 2018, diantaranya, membuka 4 layanan baru tes HIV di sejumlah rumah sakit swasta dan layanan perawatan dukungan pengobatan (PDP) dengan tersedianya obat anti HIV, juga tersedianya pemeriksaan viral load di 4 puskesmas.
Berdasarkan data Sudis kesehatan Jakarta Barat, periode Januari-Juni 2018, sebanyak 5405 orang telah menjalani test HIV pada populasi kunci. Hasilnya, 3,57 persen positif. Sementara tes HIV pada populasi rentan berjumlah 30412 orang dengan hasil positif sebanyak 1,53 persen. "Jumlah poplasi berdasarkan data 23 layanan kesehatan, terdiri dari, 11 rumah sakit swasta, 1 RSUD, 3 RSUD tipe D dan 1 RSUD tipe B," ujarnya.
Sudis Kesehatan Jakarta Barat bekerjasama dengan puskesmas, LSM dan mitra donor kembali melaksanakan pemetaan populasi kunci HIV, pada 15-22 September 2018 dan dilanjutkan dengan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku pada bulan Oktober hingga Desember 2018.
Pemetaan populasi kunci meliputi empat kelompok yakni Wanita Pekerja Seks,Pengguna Napza suntik, lelaki seks dengan lelaki, dan waria. Sedangkan pemetaan populasi rentan yakni ibu hamil, hepatitis dan TB. Pemetaan populasi rentan ini hanya dilakukan pada layanan di puskesmas pada 18 September.
"Hasil pemetaan, selain menjadi alat untuk perencanaan dan implementasi program, juga akan digunakan sebagai dasar sampling survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP)," tambahnya.
Sosialisasi Pemetaan populasi kunci HIV ini dihadiri Sekretaris KPA Jakarta Barat, Sukarno, sejumlah LSM penanggulangan HIV/Aids, dan tenaga medis puskesmas. Sosialisasi ini juga dilaksanakan serentak di lima wilayah DKI Jakarta. (why/aji)
20 Mei 2024