Sebanyak 60 peserta mengikuti pelatihan Smart Waste Management untuk meningkatkan kepedulian lingkungan melalui website bank sampah di Aula Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (2/9).
Sekretaris Kelurahan Duri Kepa, Agusetiawan, mengatakan kegiatan tersebut kolaborasi Kelurahan Duri Kepa dengan Universitas Mercu Buana, dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian lingkungan sebagai buktti nyata peran akademisi dalam memberi manfaat bagi masyarakat.
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Kehadiran Universitas Mercu Buana tidak hanya memberi edukasi, tapi juga menghadirkan inovasi berupa website Bank Sampah yang dapat mempermudah pengelolaan sampah warga,” ujar Agus.
Dikatakan Agus, selama ini pencatatan hasil pengumpulan maupun penjualan sampah di Bank Sampah RW masih dilakukan secara manual. Melalui aplikasi yang dikembangkan Universitas Mercu Buana dengan dukungan dana hibah Kemendikbudristek, proses tersebut kini bisa dilakukan secara digital, lebih cepat, dan transparan.
“Harapan kami, aplikasi ini bisa terus dimanfaatkan setelah masa uji coba. Selain mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang, kita juga akan mengedukasi warga agar sampah organik bisa diolah menjadi pupuk. Jadi permasalahan sampah dapat diselesaikan sejak dari rumah tangga,” katanya. (Kontri).
Kolaborasi Kelurahan Duri Kepa bersama Universitas Mercu Buana menggelar Pelatihan Smart Waste Management yang diikuti dalam Meningkatkan Kepedulian Lingkungan melalui Pemanfaatan Website Bank Sampah.
Kegiatan yang diikuti 60 peserta ini bertujuan mendorong masyarakat lebih peduli lingkungan dengan memanfaatkan aplikasi digital Bank Sampah sebagai solusi pengelolaan sampah rumah tangga, di Aula Kelurahan Duri Kepa, Jakarta, Selasa (2/9).
Sekretaris Kelurahan Duri Kepa, Agusetiawan, menyampaikan apresiasi atas kerjasama antara pemerintah kelurahan dengan perguruan tinggi. Menurutnya, pelatihan ini menjadi bukti nyata peran akademisi dalam memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Kehadiran universitas mercu buana tidak hanya memberi edukasi, tapi juga menghadirkan inovasi berupa website Bank Sampah yang dapat mempermudah pengelolaan sampah warga,” ujar Agus.
Agus menambahkan, selama ini pencatatan hasil pengumpulan maupun penjualan sampah di Bank Sampah RW masih dilakukan secara manual. Melalui aplikasi yang dikembangkan Universitas Mercu Buana dengan dukungan dana hibah Kemendikbudristek, proses tersebut kini bisa dilakukan secara digital, lebih cepat, dan transparan. Respon masyarakat terhadap kegiatan ini pun sangat positif.
“Harapan kami, aplikasi ini bisa terus dimanfaatkan setelah masa uji coba. Selain mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang, kita juga akan mengedukasi warga agar sampah organik bisa diolah menjadi pupuk. Jadi permasalahan sampah dapat diselesaikan sejak dari rumah tangga,” tambah Agus.
Is this conversation helpful so far?