Sebanyak 50 peserta mengikuti sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Aula SKKT Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Sekretaris Kelurahan Semanan, Wahyuningsih mengatakan, Kampung Siaga Bencana merupakan wadah kepedulian masyarakat dalam menangani serta mengantisipasi bencana seperti banjir dan kebakaran di wilayahnya.
Kampung Siaga Bencana beranggotakan masyarakat serta elemen masyarakat lainnya, seperti LMK, FKDM, Redkar, Pol PP, PKK dan Karang Taruna yang peduli terhadap penanganan bencana. Wadah ini terbentuk berdasarkan surat keputusan dari Lurah Semanan.
"Anggotanya terdiri dari pengurus RT dan RW, LMK, FKDM, karang taruna, Satpol PP, tagana dan Redkar, mereka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman sekaligus simulasi dalam penanganan bencana," tuturnya saat dikonfirmasi, Jumat (15/11).
Selain sosialisasi KSB, lanjut Wahyuningsih, peserta juga mengikuti simulasi pencegahan bencana seperti pendirian dapur umum, mendirikan tenda pengungsian, dan sebagainya.
Melalui kegiatan ini, ia berharap para peserta dapat memahami dan peduli dalam penanganan serta pencegahan bencana, sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
"Jadi kalau ada bencana, mereka siap, membuat dapur umum, memasak, hingga menyalurkan kepada warga yang terdampak," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Tagana Jakarta Barat, Muh. Idris mengatakan bahwa Kampung Siaga Bencana (KSB) dibentuk pada wilayah yang berpotensi rawan bencana, seperti banjir dan kebakaran. Selain Semanan, pembentukan Kampung Siaga Bencana juga dibentuk di wilayah Kamal dan Tegal Alur.
"Sedangkan wilayah Kelurahan Kalideres dan Pegadungan aman," ujarnya.
Ia menambahkan, Kampung Siaga Bencana Semanan akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana dalam penanganan bencana.
"Selain memiliki struktur organisasi yang jelas, nantinya terdapat sekretariat/posko serta fasilitas lain, seperti logistik, tenda serta peralatan kebencanaan lainnya," ujar Idris.
Dalam sosialisasi KSB, lanjut Idris, para peserta juga diajarkan cara membuat dapur umum, penyaluran logistik, menyiapkan makanan cepat saji, serta pelatihan mendirikan tenda berukuran 4x4 dan 6x12. Dirinya berharap masyarakat lebih peduli dan siap ketika terjadi bencana.
"Selain Semanan, sosialisasi dan pembentukan KSB dilakukan di 18 wilayah kelurahan di Jakarta Barat," tambahnya. (why)