Sekitar 466 Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Panti
Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa 3 Daan Mogot, Jakarta Barat, akan memenuhi
hak memilih pada Pemilu 2019. Mereka siap mencoblos di 4 TPS di panti tersebut,
Rabu (17/4).
Keikutsertaan warga binaan atau disebut pengguna layanan
sosial (PLS) di PSBL Harapan Sentosa 3, pada Pemilu 2019, itu sesuai aturan dari
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyebutkan, kalangan psikotik berhak nyoblos
pada Pemilu sebagai penerapan HAM.
Kepala PSBL Harapan Sentosa 3, Sarima menjelaskan, panti
laras binaanya masuk dalam cluster 3. Artinya, penderita psikotik yang
ditampung dengan gangguan kejiwaan ringan atau tahap pemulihan dan
pemberdayaan.
Gangguan kejiwaan ringan itu ditentukan dari hasil skrining
psikotik Dinas Sosial DKI Jakarta. "Kami menggunakan Instrumen Skrining
Psikotik Dinas Sosial (ISPDS) dalam menentukan kriteria psikotik PLS. Sedangkan
terapi kepada binaan di sini berupa Terapeutik Silabi," jelasnya.
Ia menyebutkan,dari 527 orang, 466 diantaranya mendapatkan hak
memilih pada pemilu 2019. Sisanya masih dalam perawatan di RS, mengidap amnesia berat dan gangguan
jiwa berat.Sehingga mereka tak berhak mencoblos.
466 warga binaan yang memiliki hak memilih akan melakukan
proses pencoblosan di 4 TPS di panti tersebut, tepatnya di aula lantai satu. Proses
pencoblosan dimulai setelah warga binaan melakukan aktivitas pagi hari, yakni
olahraga, makan dan minum obat.
Sementara itu, sejumlah warga binaan PSBL mengaku senang
bisa berpartisipasi pada Pemilu 2019. "Saya senang bisa nyoblos pada
Pemilu," kata Marisa, warga binaan PSBL Harapan Sentosa 3.
Marisa menjadi warga binaan PSBL lantaran menderita amnesia
(hilang ingatan). Ia telah menghuni panti selama 7 tahun. Pernah menikah dan
dikaruniai dua orang anak. Sementara, suami Marisa tak kunjung datang.
Beda dengan Yopi Soleh (44). Warga binaan ini masih menjalani
perawatan di rumah sakit jiwa di Grogol. Meski begitu, ia telah menetapkan hati
untuk mencoblos pada pesta demokrasi. “Saya mantap dah, pilih sesuai hati
nurani,†ujarnya sambil mesam-mesem. (why)
20 Mei 2024