Sebanyak 450 siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari delapan kecamatan se Jakarta Barat mengikuti kegiatan wajib kunjung museum dan perkampungan Betawi, Kamis (3/11).
Mereka dilepas Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M Zen, di lobi kantor wali kota Jalan Raya Kembangan no 2. Hadir Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakbar, Sri Yuliani. Usai dilepas Wakil Wali Kota, para siswa menuju bus di halaman kantor wali kota. Selanjutnya mereka berangkat ke tujuan, yakni museum Nasional dan Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jaksel.
“Kunjungan siswa SMA dan SMK ke museum nasional dan Perkampungan Budaya Betawi dalam rangka menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah bangsa dan budaya, khususnya Betawi. Ini kesempatan emas bagi siswa, banyak manfaat yang bisa diambil dari kunjungan ke museum dan perkampungan Betawi ini,” jelas Wakil Wali Kota.
Selain museum Nasional, sambungnya, di Jakarta Barat khususnya di kawasan Kota Tua juga banyak terdapat museum, seperti museum Fatahillah atau Sejarah Jakarta, museum Keramik, museum Wayang dan lainnya. “Sebagai pelajar di Jakarta Barat, seyogyanya kalian (para siswa) mengetahui museum-museum yang ada di Kota Tua,” imbuhnya. Wakil Wali Kota juga berpesan kepada para siswa agar selama berkunjung ke museum dan perkampungan Betawi selalu menjaga ketertiban dan disiplin.
Sementara itu Kasudin Parbud Jakarta Barat, Linda Enriany, menjelaskan kegiatan bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat cinta kepada museum, sarana edukasi kepada siswa SMA/SMK serta mengenalkan budaya di Perkampungan Betawi. Jumlah siswa yang ikut kunjungan sebanyak 450 orang. “Di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan siswa dikenalkan berbagai budaya, kesenian dan kuliner khas Betawi,” katanya. (Aji)