Sebanyak 36 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 206 Jakarta Meruya Selatan diberikan edukasi pembelajaran anti korupsi dan pencegahannya di aula sekolah, Selasa (17/12). Mengahdirkan narasumber Camat Kembangan, Joko Suparno.
Cemat Kembangan, Joko Suparno mengatakan kegiatan ini merupakan implementasi dari program pejabat mengajar anti korupsi pada satuan pendidikan di wilayah Jakarta Barat.
"Saya mengajar untuk menindaklanjuti program Pemprov DKI Jakarta. Kebetulan, saya mendapatkan tugas memberikan pendidikan anti korupsi di SMP 206 Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan," tuturnya, saat dikonfirmasi.
Menurutnya, program pejabat mengajar anti korupsi pada satuan pendidikan bertujuan untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada para siswa terkait tindak kejahatan korupsi, pencegahan, serta penerapan nilai-nilai integritas.
"Materi yang diberikan diantaranya tentang pencegahan, tindakan korupsi serta sembilan nilai-nilai integritas yakni Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin Adil dan Kerja Keras atau disingkat Jumat Bersepeda KK," jelasnya.
Selain diberikan bekal materi, lanjut Joko Suparno, para siswa diajak berinteraksi dengan sejumlah pertanyaan seputar korupsi dan membuat yel-yel anti korupsi.
"Agar lebih semangat, kami meminta para siswa membuat yel-yel anti korupsi yang terbagi dalam sejumlah kelompok. Mereka sangat antusias dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang korupsi. Itu artinya pendidikan anti korupsi penting ditanamkan sejak dini. Sehingga kelak dewasa, mereka memiliki pondasi yang kuat agar terhindar prilaku dan tindakan korupsi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 206 Meruya Selatan, Tarsono mengapresiasi program pejabat mengajar anti korupsi di sekolahnya. Kegiatan ini setidaknya menambah pengalaman dan bermanfaat bagi para siswa.
"Saya melihat, siswa sangat antusias mengikutinya. Tak hanya pemberian materi, tapi ada dialog serta kuis terkait korupsi. Terimakasih, kepada Camat Kembangan Joko Suparno yang telah memberikan pendidikan anti korupsi," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Tarsono berharap siswa dapat memahami tentang korupsi dan melakukan pencegahan sejak dini.
"Ini semua menjadi bekal kelak dewasa dan selalu teringat bahwa korupsi itu berbahaya," pungkasnya. (why)