Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan seni teater Lenong Denes, di Gedung Satuan Pelayanan Latihan Kesenian Jakarta Barat, Jalan Rama Raya no 1, Komplek Persada Sayang, Kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng.
Peserta terdiri atas siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pelaku seni dari sanggar dan pengelola ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Kegiatan yang diselenggarakan Unit Pengelola Pusat Pelatihan Seni Budaya (UP PPSB) Satpel Jakarta Barat itu berlangsung selama sepuluh hari, dari 11-22 Februari 2019.
Selama mengikuti pelatihan, peserta mendapat kaos, dua kali makanan ringan (snack) dan makan siang setiap hari. Di hari terakhir atau penutupan pelatihan, para peserta akan menampilkan pertunjukan teater Lenong Denes. Setelah mengikuti pelatihan selama sepuluh hari, masing-masing peserta juga diberikan sertifikat.
Kepala Satuan Pelayanan Latihan Kesenian Jakarta Barat, Mohammad Fairza Maulana, menjelaskan pelatihan bertujuan meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan para pelaku seni teater khususnya Kesenian Lenong Denes. Selain itu melestarikan seni teater agar tetap tumbuh dan berkembang sesuai harapan dunia seni dan masyarakat pendukungnya.
“Harapan ke depan, masyarakat peka terhadap jati dirinya dan tidak terasing dari akar budayanya. Pelaku seni teater Lenong Denes layak tampil, layak tonton dan layak jual dalam skala lokal, nasional maupun internasional,†ujar Fairza, Senin (11/2). Ia menambahkan, pengajar pelatihan teater Lenong Denes berasal dari praktisi seni, antara lain Deden Haerudin (akademisi UNJ), M Supriyatin dan Djaya Noin.
Mengutip Wikipedia; Lenong Denes berasal dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau "resmi", aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan. (Aji)
20 Mei 2024