Sebanyak 242 wakil kepala sekolah (Kepsek) bidang kesiswaan SMA dan SMK se-Jakarta Barat mengikuti sosialisasi pencegahan tawuran pelajar yang berlangsung di Ruang MH Thamrin, Blok B Kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (12/8). Kegiatan ini dibuka oleh Plt Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah serta menghadirkan narasumber dari Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Jakarta Barat, Kompol Fernando Saharta Saragi.
Plt Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah mengatakan bahwa sosialisasi pencegahan tawuran pelajar diberikan sebagai upaya meningkatkan kepanjangan tangan orangtua dalam memberikan kualitas pendidikan serta menanamkan attitude yang baik selama di sekolah. Ia pun merasakan itu saat menghadiri kegiatan Siswa Andalan Untuk Negeri (SANTUN) di Gedung PPSB Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat, minggu lalu.
"Saya merasakan dan merasakan langsung bersama anak-anak. Ketika turun dari kendaraan, kita melihat bagaimana sikap dan attitude mereka. Kita melihat bagaimana di sebuah sekolah, kalo sudah jauh dari etika, ini akan terlihat bagaimana anak-anak menyambut tamu yang hadir di pintu gerbang sekolah, bagaimana mereka menyambutnya. Siapa pun tamu yang datang, harus dihormati, tanyakan mau kemana dan mau ktemu dengan siapa," paparnya.
Kondisi itu, lanjut Iin, berbeda saat hadir di acara tersebut. Mereka sangat spesial dan asyik dengan dunianya.
"Saya memahami, bagaimana kita tak hanya meningkatkan IQ tapi juga harus menguatkan SQ," ujar Iin.
Ia berharap kepada peserta yang mayoritas para wakil kepala sekolah bidang kesiswaan agar dapat memberikan waktu buat mereka. Memberi kesempatan mereka untuk berbagi, tempat bercerita dan sebagainya.
"Permasalahannya, mereka tidak punya tempat yang tepat dan tidak bisa mengeluarkan secara optimal. Inilah PR kita lihat langsung. Ketika menjabat sebagai lurah dan camat, saya melihat langsung peristiwa tawuran pelajar, karena disebabkan banyak orangtua yang tidak open (terbuka)," ujarnya.
Dikatakan Iin, Pemkot Jakarta Barat, Polres Jakbar dan Dandim 0503/JB, sangat konsen dengan pencegahan tawuran pelajar di Jakarta Barat. Pencegahan juga bisa mengikutsertakan elemen masyarakat lainnya seperti RT dan RW, serta lainnya.
"Inilah peran serta mereka bagaimana kita hadir, tapi mereka tidak sendiri. RT dan RW serta karangtaruna mereka kita libatkan untuk memberikan hal yang positif. Tapi memang ini butuh waktu dan memulainya," tuturnya.
Sementara, Ketua Pelaksana Sosialisasi Pencegahan Tawuran Pelajar, Amir Faturhoman mengatakan, kegiatan sosialisasi diikuti sebanyak 242 wakil kepala sekolah SMA dan SMK se-Jakarta Barat. Dengan tujuan meningkatkan peran wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam upaya bersama-sama menciptakan suasana kondusif.
"Tujuan lainnya mencegah dan mengantisipasi secara dini terhadap tindak kekerasan, seperti tawuran pelajar," jelasnya. (why)