Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengadakan Konvensi Mutu Bidang Kesehatan Tahun 2025 dengan tema Health Innovations Exhibition (HELIX) di Ruang MH. Thamrin, Blok B, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (18/9).
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Barat, Amien Haji mengatakan, Pemkot Jakbar mengapresiasi kegiatan tersebut, karena konvensi mutu bidang kesehatan tahun 2025 bukan sekadar lomba, tapi merupakan wadah penting untuk menampilkan inovasi, berbagi ide, dan merumuskan strategi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada lansia.
"Tahun 2025, Pemprov DKI Jakarta menjadikan Kesehatan lansia sebagai focus prioritas. Maka kegiatan ini sangat relevan dengan program Quick Wins Bapak Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yaitu home service untuk lansia Jakarta," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, ia berharap akan lahir berbagai gagasan inovatif, strategi pelayanan, dan solusi nyata yang dapat diimplementasikan di fasilitas-fasilitas kesehatan, baik puskesmas, rumah sakit, maupun komunitas masyarakat.
"Saya percaya, dengan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, akademisi, dunia usaha, serta peran aktif keluarga dan masyarakat, kita mampu mewujudkan lansia yang sehat dan mandiri di Jakarta Barat," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kasudis Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menuturkan bahwa konvensi mutu bidang kesehatan tahun 2025, ini mengambil tema Helix (Health Innovation Exhibition).
Tema Helix memiliki makna sangat penting yakni Penta Helix Governance atau model kolaborasi antara lima pemangku kepentingan utama yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media yang bersama-sama menjadi kekuatan dalam pembangunan kesehatan.
"Konvensi mutu ini yang rutin kita adakan ini adalah sebuah forum ajang berbagi pengalaman, inovasi, dan praktik terbaik dalam peningkatan mutu serta keselamatan," katanya.
Di jelaskan Erizon, kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 18-19 September 2025, diikuti sebanyak 17 tim fasilitas kesehatan yang terdiri dari delapan tim puskesmas kecamatan, empat tim RSUD, empat tim, empat tim rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI dan satu rumah sakit swasta.
Dimana, lanjut Erizon, nantinya para juara 1, 2 dan 3 untuk kategori Puskesmas dan RSUD serta juara 1 untuk kategori Rumah Sakit Kemenkes RI dan swasta akan mengikuti lomba yang sama di tingkat Provinsi DKI Jakarta.
"Semoga nantinya seluruh peserta dapat mengembangkan inovasi atau strategi pelayanan lansia yang lebih ramah, berkelanjutan dan berbasis komunitas, serta juga akan meningkatnya kesadaran dan partisipasi publik dalam mendukung kesehatan lansia di Jakarta Barat," tambahnya. (why)