Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra)
Jakarta Barat, Amin Haji memimpin rapat kordinasi (Rakor) persiapan penilaian Kota
Sehat tahun 2019 di Ruang Pola, Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin
(11/3)pagi. Salah satu persiapan yang dibahas adalah kawasan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).
Adkesra Jakarta Barat, Amin Haji menjelaskan, penilaian kota
sehat rutin digelar dua tahun sekali. Dua tahun sebelumnya, Pemkot Jakarta
Barat meraih penghargaan yakni swasti saba wistara. Penghargaan ini diberikan
untuk masyarakat melalui bupati/walikota atas keberhasilan menyelenggarakan Kabupaten/Kota
Sehat (KKS).
Untuk penilaian Kota Sehat tahun 2019, Adkesra meminta semua
instansi yang terlibat untuk berperan aktif pada kegiatan ini. “Saya melihat
sudah ada enam wilayah kelurahan yang mendeklarasikan kawasan Open Defecation
Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. Berarti tinggal 50 wilayah
kelurahan yang belum ODF. Tapi bila mengacu renstra 2019, target ODF sebanyak
30 kawasan, Jakarta Barat sudah memenuhi target, bila dibagi rata lima wilayah DKI
Jakarta,†tuturnya.
Terkait kawasan ODF, ia meminta kepada Lurah Duri Utara,
Deny Aputra, untuk memaparkan keberhasilannya menjadikan wilayah Kelurahan Duri
Utara sebagai percontohan kawasan bebas Stop Buang Air Besar Sembarangan dan penanganan
permukiman padat melalui STBM dengan penerapan “Pisang Silinderâ€.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat,
drg. Kristi Wathini menjelaskan, ada 9 tatanan yang menjadi kriteria penilaian kota
sehat tahun 2019. Dari jumlah itu, hanya 7 tatanan yang dimiliki wilayah
Jakarta Barat.
Ketujuh tatanan tersebut adalah masyarakat sehat
mandiri,permukiman sarana dan prasarana umum sehat, sosial sehat, pariwisata
sehat, ketahanan pangan & gizi, sarana lalu lintas tertib & pelayanan
transportasi serta industri &perkantoran sehat. “Hanya 2 tatanan yang tidak
dimiliki yakni Pertambangan dan kehutanan sehat,â€ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kristi Wathini memaparkan data
(pemetaan) STBM di delapan kecamatan di Jakarta Barat, terutama data penduduk
yang buang air besar sembarangan(BABS). “Berdasarkan
pemetaan di delapan wilayah kecamatan, sebanyak
16 ribu Kepala keluarga(KK) yang belum memiliki sanitasi. Wilayah Palmerah tertinggi BABS berjumlah 7677
KK,†jelasnya. (why)
20 Mei 2024