Sebanyak 100 anggota FKDM kecamatan dan kelurahan se Jakarta Barat mengikuti kegiatan peningkatan pemahaman sistem deteksi dini, di Hotel Harris, Puri Mansion, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Selasa (29/7).
Dibuka Plt Asisten Pemerintahan (Aspem) Jakarta Barat Imron Sjahrin, kegiatan menghadirkan tiga narasumber berkompeten di bidangnya. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemaparan materi, diskusi dan tanya jawab secara tatap muka.
Plt Kepala Suku Badan Kesbangpol Jakarta Barat, Dirhamul Nugraha, mengatakan kegiatan dimaksudkan terwujudnya partisipasi masyarakat dalam turut serta membantu Pemkot Jakbar khususnya kegiatan di bidang ketentraman, ketertiban, keamanan dan perlindungan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana baik perang, alam maupun bencana karena ulah manusia.
“Sedangkan tujuannya adalah terwujudnya situasi wilayah DKI Jakarta yang tetap dinamis, tertib, aman dan kondusif sehingga berimplikasi secara positif terhadap stabilitas keamanan dan politik pada tingkat nasional yang tentunya akan semakin dinamis, tertib, aman dan kondusif. Peserta kegiatan sebanyak seratus orang dari FKDM kecamatan dan kelurahan se Jakarta Barat,” jelas Dirham.
Sementara itu pada sambutannya, Plt Aspem Imron Sjahrin mengatakan Jakarta Barat sebagai kota administrasi yang wilayahnya sangat padat penduduk, memiliki masyarakat yang heterogen, urbanisasi yang tinggi, mobilitas penduduk, kemacetan, kriminalitas, konflik sosial, tawuran dan kenakalan remaja, ancaman paham radikalisme, memiliki permasalahan yang kompleks.
“Permasalahan di kota ini, sebagaimana lazimnya kota-kota besar, memerlukan penanganan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Forkopimko, para pemangku kepentingan, serta elemen masyarakat,” ujarnya.
Ditegaskan, FKDM yang direkrut pemerintah dari tokoh masyarakat di lingkungan kota, kecamatan dan kelurahan memiliki tugas pokok dan fungsi untuk membantu pemerintah melakukan pendeteksian dini terhadap Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dilakukan oleh manusia ataupun bencana alam.
“Pemantauan yang dilakukan oleh FKDM terhadap ATHG akan segera dilaporkan kepada pimpinan secara berjenjang, ke Wali Kota, Camat dan Lurah. Tugas FKDM untuk melakukan monitoring, pemantauan terhadap peristiwa, konflik, potensi-potensi kerawanan,” tandas Imron.
Para FKDM kecamatan dan kelurahan diimbau tetap semangat melaksanakan tugas sampai berakhirnya masa periode, tetap berkoordinasi dengan wanhat, para Babinsa, Babinkamtibmas, perangkat kecamatan dan kelurahan. Bertugas dengan hati, pasti hasilnya baik dan bahagia. (Aji)