Seluruh kader PKK se Jakarta Barat dari tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan diimbau aktif mengumpulkan minyak jelantah (Mijen).
"Jadi itu (pengumpulan mijen) ditujukan untuk kurangi potensi pencemaran, kalau itu dibuang ke tanah atau saluran air misalnya dan juga untuk meningkatkan ekonomi, karena kan minyaknya bisa dijual," tutur Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lisniawati Uus, di kantor wali kota Jakbar, Rabu (6/9).
Ia menjelaskan, sebagai langkah awal, instruksi pengumpulan minyak jelantah tersebut dikhususkan bagi anggota PKK dan Dasawisma yang ada di tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Sebagai langkah awal, kita arahkan dulu nih ke PKK dan Dasawisma kita, di kecamatan dan kelurahan untuk secara rutin mengumpulkan minyak.jelantah setiap hari Jumat, baru kemudian meluas ke masyarakat," ujar Lisye.
Selain untuk mengatasi masalah pembuangan minyak jelantah ke sembarang tempat, lanjutnya, pengumpulan minyak jelantah juga dapat menghasilkan keuntungan ekonomi.
"Kita kan kerjasama dengan organisasi yang namanya "Sosial Kutub". Jadi kalau mijen yang dikumpulkan itu mencapai jumlah tertentu yang ditentukan oleh orang "Sosial Kutub" itu, nanti mereka ambil dari setiap kelurahan atau kecamatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Lisye menyebut 18 liter mijen dihargai sekitar Rp130 ribu.
"Nanti uangnya itu akan kembali ke kader-kader PKK atau Dasawisma juga," jelasnya.
Ia menjelaskan, oleh organisasi tersebut, mijen yang terkumpul diolah menjadi bahan dasar biodiesel untuk kepentingan energi yang kemudian bisa diekspor keluar negeri.
"Oleh Sosial Kutub itu mijen diolah lagi jadi bahan biodiesel dan dijual ke luar negeri," katanya.
Menurut Lisniawati, pengumpulan mijen tersebut dapat berkontribusi bagi dua masalah, yakni soal lingkungan dan ekonomi. Masyarakat umum melalui RW dan PKK serta Dasawisma sebenarnya telah mengambil bagian dalam pengumpulan mijen, yakni melalui giat "ketuk pintu".
"Jadi sebenarnya masyarakat juga sudah kita ajak ya. Melalui RW dan PKK, Dasawisma kita di wilayah, masyarakat diajak untuk mengumpulkan mijen. Terkait pengelolaan dana hasil penjualannya, itu diserahkan kepada RW terkait, khusus yang dari masyarakat tadi," paparnya.
Lisye menambahkan, program pengumpulan mijen telah dicanangkan pada 2020. Adapun mijen yang dikumpulkan pihaknya telah meningkat 51 persen dari tahun 2022 ke tahun 2023.
"Berdasarkan data ya, semester awal tahun 2023, total pengumpulan minyak jelantah sebanyak 30.744 liter. Jika dibandingkan pada semester 1 tahun 2022 yang sebanyak sekitar 15.064 liter, tahun ini mengalami peningkatan 51 persen," katanya.
Ia juga berharap anggota PKK dan Dasawisma di kelurahan dan kecamatan serta masyarakat umum paham akan pentingnya program tersebut.
"Ya ini kan bukan buat siapa-siapa ya, tetapi untuk lingkungan dan para kader serta masyarakat juga," pungkasnya. (Aji)