Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah, sangat prihatin dengan kasus HIV di wilayah Jakarta Barat. Sehingga perlu kepedulian bersama dalam upaya menanggulangi masalah tersebut.
"Tadi dikatakan pak Sukarno, ada 5300 penderita HIV yang berobat. Bahkan, bulan Juni hingga September 2022, sudah ada 20 penderita HIV yang berobat. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR), bagaimana caranya agar angka kasus itu bisa dikecilin," tutur Iin sesaat membuka pelaksanaan program peningkatan koordinasi advokasi dan fasilitasi promosi Pencegahan HIV/AIDS Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KPAK) Jakarta Barat di RPTRA Edelweis PQT Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (11/10).
Hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris KPAK Jakarta Barat, Sukarno, beserta pengurus, Camat Kembangan, Joko Suparno, para kader PKK, dan karang taruna.
Iin melanjutkan, jumlah kasus HIV yang menjalani pengobatan di puskesmas telah terdata di KPAK Jakarta Barat. Masalahnya, bagaimana mereka yang belum terdata. Mungkin saja, mereka takut atau pun tak mau .
"Keprihatinan ini harus dicarikan upaya dan strategi. Kegiatan yang dilaksanakan KPAK Jakarta Barat, ini memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Kalau dulu HIV dianggap hal yang tabu. Tapi kenyataannya ini yang kita pikirkan bersama. Saya minta semua peduli untuk bersama-sama menanggulangi HIV di Jakarta Barat," tukasnya.
Sebelumnya, Sekretaris KPAK Jakarta Barat, Soekarno mengatakan bahwa kegiatan ini secara rutin akan digelar pada setiap RPTRA pada masing-masing kelurahan di Jakarta Barat. Ini dimaksudkan agar lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Sehingga informasi terkait penanggulangan HIV/AIDS dapat dipahami betul masyarakat.
Ia memaparkan, kegiatan pelaksanaan program peningkatan koordinasi advokasi dan fasilitasi promosi Pencegahan HIV, baru dilakukan pada dua wilayah kecamatan. "Selanjutnya, ini akan dilaksanakan di wilayah kecamatan lainnya secara bertahap," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Wakil Walikota Jakarta Barat ini memaparkan jumlah kasus HIV di Jakarta Barat. "Mengenai kasus HIV, yang berobat ke puskesmas jumlahnya 5.300 penderita. Ini belum yang berobat. Tapi KPA Jakbar memiliki target 200 orang yang terkena HIV tapi tidak berobat lagi," ujarnya.
Berdasarkan keterangan puskesmas Kembangan, lanjut Sukarno, ditemukan 20 orang terpapar HIV periode Juni-September. Untuk Oktober ditemukan 3 kasus. Artina, kasus HIV di Jakbar terus bertambah.
"Ini yang menjadi perhatian. Tidak hanya dari pemkot Jakbar, tapi juga seluruh warga untuk bersama-sama menanggulangi penyakit HIV. Data dari puskesmas, juga menyebutkan angka tertinggi terkena HIV adalah ibu rumah tangga," tambahnya. (why)