Menjelang hari raya Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi, sejumlah pedagang hewan kurban musiman di wilayah Jakarta Barat mulai membuka lapak dan mendapatkan penghasilan hingga miliaran
Marlani salah satu pedagang di Jalan Kemanggisan no 119, Kecamatan Palmerah. Memanfaatkan sebuah lahan kosong, tempat penampungan hewan kurban sapi di lokasi tersebut terdapat 64 ekor sapi Bali yang sudah siap dijual.
Sapi-sapi di tempat ini ditempatkan di bawah tenda dan dibuat sekat-sekat dari bambu. Pantaua di lokasi, sapi-sapi milik kelompok usaha Sapi Bali Perkasa (SBP) Kemanggisan ini erlihat sehat dengan bobot bervariasi.
"Kami mulai jual dari bobot 2 kuintal sampai 4 kuintal. Kami buka harga mulai Rp 16 juta sampai Rp 35 juta," sebut pemilik tempat penampungan, Marlani saat dikonfirmasi, Jumat (23/5).
Ia mengungkapkan, rutin membuka lapak hewan kurban di wilayah Kemanggisan selama tiga tahun ke terakhir. Namun, ia sudah menjadi pengusaha hewan kurban musiman selama hampir 7 tahun. Dalam waktu satu minggu, sapi kurban dagangannya sudah laku setengahnya.
"Qadarullah untuk tahun ini kami H-35 baru datang (sapinya). Jadi banyak customer kami yang tadinya sudah ke sini, tapi belum bisa melihat sapinya. Tapi Alhamdulillah kami sudah hampir 50 persen," ungkap Marlani.
Lebih lanjut, ia membeberkan kendala besar dalam mengurus hewan kurban tahun ini adalah curah hujan yang tinggi. Sehingga, biaya operasional kandang dan perawatannya semakin meningkat. Ia juga menyebut jika tahun ini ada kenaikan harga jual sapi yang mencapai Rp 1 juta per ekor.
"Jadi dengan kondisi kandang kami yang agak tanah dasarnya, jadi mudah belo. Tapi tetap kami harus kasih pakan yang banyak. Jadi walaupun keadaan hujan, keadaan becek, yang penting pakannya terus kami kasih aja biar dia tenang," ujarnya.
Marlani menambahkan, di momen Idul Adha tahun ini ia memberikan diskon khusus kepada pihak yang membeli 6-10 ekor sapi. Diskon tersebut berupa potongan harga sebesar Rp 700 ribu per ekornya. Ia optimistis dagangannya akan habis dan bisa meraih omzet hingga Rp 1 miliar, seperti tahun sebelumnya.
"Kalau keuntungan, kayaknya sekarang stabil ya 50, kenaikannya nggak begitu signifikan karena banyak ekonomi lagi kurang bagus kan, yang tadinya dia beli satu ekor dua ekor, dia 1 ekor. Ya (Rp 1 Miliar) ada," sebut Marlani.
Ia juga memastikan sapi-sapi yang dijual sudah bersertifikat layak dan sehat. Adapun sapi yang terdeteksi sakit, sudah diisolasi dan belum ditawarkan kepada pembeli.
Untuk mengurus lapak ia mempekerjakan enam orang penjaga kandang yang bergantian tugas memberi makan sapi, mencari rumput, membersihkan kotoran, hingga menjaga kebersihan kandang.
"Sudah kami ikuti pemeriksaan dari Kecamatan Palmerah, Alhamdulillah sudah mendapatkan sertifikat bagus," ujar Marlani. (Aji)