Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menertibkan gedung dan penghuni di SMPN 22, Jalan Jembatan Batu, No 74, Kelurahan Pinangsia Kecamatan Tamansari, Rabu (6/9). Sebelum penertiban, Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi memimpin apel yang diikuti ratusan personel gabungan Satpol PP, TNI, Polri, PPSU dan unsur lainnya.
Penertiban gedung SMPN 22 Pinangsia sebelumnya sempat tertunda karena sejumlah kendala, di antaranya masih ada penghuni yang menempati gedung sekolah. Setelah berkoordinasi dengan Komisi E DPRD DKI dan penghuni difasilitasi untuk relokasinya, penertiban pun dilaksanakan. "Kami melakukan penertiban sekolah itu karena akan direhab total. Kalau permasalahan itu telah selesai, warga direlokasi ke Rusun KS Tubun," jelas Wali Kota.
Menurutnya, Pemkot Jakarta Barat telah memfasilitasi enam kepala keluarga (KK) yang menghuni selama puluhan tahun untuk di relokasi ke Rusun KS Tubun. Dikatakan, Satpol PP Jakarta Barat membantu memindahkan warga dan barang barangnya ke atas truk. "Kita bantu fasilitasi. Kta bawa barang-barang mereka ke rusun," ujarnya.
Pantauan di lapangan, penertiban dimulai dengan mengeluarkan barang barang milik penghuni sekolah. Ada tiga truk yang membawa barang milik enam KK ke Rusunawa KS Tubun. Sebagian Satpol PP lainnya membongkar pintu sekolah serta mengeluarkan sejumlah barang, seperti lemari, meja dan kursi. Pintu sekolah dijebol menggunakan palu godam. Satpol PP yang dikerahkan sekitar 50 petugas. Mereka bertugas membantu memindahkan barang barang milik warga ke dalam truk.
Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Sopan Ardianto, menjelaskan sekolah yang direhab total se DKI tahun 2017 sebanyak 102 sekolah, termasuk SMPN 22 Pinangsia. Ditargetkan, rehab total selesai akhir tahun ini. "Kami telah anggarkan, dan selesai akhir Desember ini. Secepatnya. Pada bulan Oktober ada 11 sekolah yang akan diresmikan gubernur," katanya.
Terkait penertiban SMPN 22 Pinangsia, ia menjelaskan sekolah itu yang terakhir dibongkar setelah sempat menemui kendala karena masih ada penghuninya. Pemprov DKI telah memfasilitasi para penghuni untuk direlokasi ke Rusunawa KS Tubun. Sehingga penertiban berjalan lancar. "Kami bongkar semua, terkecuali dua bangunan yang merupakan cagar budaya," ujarnya. (why/aji)
