Pelatihan Seni untuk Disabilitas yang diselenggarakan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat telah selesai. Dilaksanakan selama sepuluh hari kerja, pelatihan ditutup hari ini, Senin (10/6) petang, di gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Ruang KH Usman Perak, Jalan Rama Raya No 1, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng.
Pelatihan yang diikuti peserta adalah seni kriya atau kerajinan tangan, antara lain membuat kembang kelapa dan seni gunting-tempe kertas di suatu objek/wadah. Saat penutupan, peserta memamerkan hasil karyanya selama pelatihan. Dihadiri Kasudis Sosial Jakbar, Suprapto, kegiatan ditutup oleh Kasubag Tata Usaha (TU) Sudis Kebudayaan Jakbar, Hendra Handoyo, mewakili Plt Kasudis Kebudayaan Jakbar, Sri Kusumawati.
Salah satu peserta pelatihan, Arjana Saragi (40) dari UILS Meruya Selatan, mengaku senang bisa ikut pelatihan tersebut karena menambah pengetahuan dan pengalamannya. "Selain itu dengan kegiatan ini saya juga jadi tahu salah satu seni Betawi, yaitu membuat kembang kelapa," katanya.
Kepala Seksi Pembinaan Sudis Kebudayaan Jakbar, Agung Priosusanto, menyebut kegiatan diikuti 60 peserta dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 5 Jakarta, Slipi, dan masyarakat umum binaan Sudis Sosial Jakbar yang terdiri atas disabilitas tuna rungu dan grahita.
“Dalam berkesenian penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berprestasi, serta upaya untuk meningkatkan kemandirian dan semangat para penyandang disabilitas yang diwujudkan dalam bentuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat,” katanya.
Sementara itu, Kasubag TU Sudis Kebudayaan Jakbar, Hendra Handoyo, mengatakan pelatihan seni untuk disabilitas adalah kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan kepedulian, kesetaraan dan pemberdayaan bagi penyadang disabilitas dalam segala bidang khususnya dalam berkesenian khususnya budaya Betawi.
“Pada kesempatan ini kami mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah mengikuti Pelatihan seni untuk Disabilitas selama sepuluh hari. Semoga materi yang telah diikuti dapat memberikan dampak positif dan memberikan manfaat bagi peserta di kemudian hari,” ujar Hendra. (Aji)