Lurah Srengseng, Adit Pratama mengharapkan peran serta masyarakat dalam pembangunan di wilayahnya dengan menjaga kondisi lingkungan agar lebih tertata dan bersih.
"Di sini kita harus saling menjaga dan kontrol, khususnya ketua RW dan LMK. Ketika saluran air itu sudah besar, jangan sampai ada proyek pembangunan rumah warga yang memperkecil saluran tersebut," ujarnya saat sidang Kelompok musrenbang Kecamatan Terintegrasi Kelurahan Srengseng, Senin (17/2).
Dikatakan Adit Pratama, wilayah Kelurahan Srengseng terdiri dari 12 RW dan 98 RT memiliki elevasi yang tidak rata. Sehingga, bila musim hujan, banyak limpahan-limpahan air dari hulu ke hilir melalui saluran-saluran air di wilayah Srengseng.
Oleh karena itu, Adit Pratama meminta kerjasamanya dengan pemangku kepentingan, seperti ketua RW dan RT, LMK untuk menjaga kegiatan pembangunan di wilayah Srengseng.
"Permasalahan ini menjadi masalah kita bersama. Kita juga harus memberikan edukasi buat warga kita, paling tidak ada proyek-proyek rumah baru, jangan sampai mengokupasi saluran-saluran air yang sudah ada," jelasnya.
Ia menambahkan, salah satu usulan yang mendominasi setiap kegiatan Musrenbang di wilayah adalah saluran air. Tentunya, tak semua usulan tersebut diakomodir karena menyangkut soal anggaran
"Usulan fisik Tak semua usulan kita akomodir. Karena ada keterbatasan usulan yang menjadi skala prioritas. Dimana, setiap RW hanya mengajukan mendapatkan 5 usulan yang menjadi prioritas, kemudian diambil menjadi 3 usulan prioritas pada Musrenbang tingkat kecamatan," tambahnya. (why)