Camat Tambora, Bambang Sutarna memimpin gerebek Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) di permukiman warga RW 07, Kelurahan Pekojan, Tambora,
Jumat (8/3)pagi. Sejumlah warga sempat menolak disambangi kader jumantik.
Camat Tambora, Bambang Sutarna menjelaskan, gerebek PSN ini melibatkan
tim gabungan terdiri dari tenaga medis puskesmas, satpol PP, kader jumantik, RT
dan RW, TNI-Polri, serta unsur elemen masyarakat lainnya.
Mereka terbagi dalam beberapa tim dengan menyasar tujuh
tatanan di permukiman RW 07, Pekojan, Tambora. "Agar kasus DBD terus
berkurang, gerebek PSN yang menyasar 7 tatanan,diantaranya permukiman, sekolah,
kantor pemerintahan, dan tempat ibadah, harus didukung segenap komponen
masyarakat," kata Bambang yang didampingi Kasatgaspol PP Tambora, Ivand
Sigiro dan Lurah Pekojan, Syaiful Fuad.
Pelaksanaan gerebek PSN di permukiman warga RW 07, Pekojan,
sempat menemui kendala. Sejumlah warga sempat menolak rumahnya disambangi kader
jumantik. Namun, permasalahan itu cepat ditanggapi jajaran Satpol PP Kecamatan
Tambora.
“Memang kerap kali ada warga, termasuk pemilik usaha yang
enggan didatangi kader jumantik, dengan berbagai alasan. Padahal PSN penting
untuk menekan kasus DBD yang terus melesat, setelah diberitahu, mereka akhirnya
mengerti,†papar Ivand Sigiro, Kasatgaspol PP Kecamatan Tambora.
Selain menekan angka kasus DBD, Ivand juga memberikan
sosialisasi terkait Perda No 8 tahun 2007, tentang ketertiban umum dan ketentraman.
“Kami juga memberikan sosialisasi terkait aturan Perda No 8 tahun 2007,â€tambahnya.
Dalam kegiatan ini, petugas gabungan gerebek PSN juga turut
melaksanakan aksi bersih-bersih Masjid An-Nawier, yang merupakan masjid tertua di Indonesia, dibangun
tahun 1760. "Masjid ini harus dilestarikan karena menjadi salah satu cagar
budaya. Kami upayakan dengan aksi bersih-bersih masjid secara rutin yang melibatkan
Satpol PP, PPSU, tim gabungan dan masyarakat," kata Bambang. (why)
20 Mei 2024