Camat Palmerah, Zeri Ronazy meresmikan bedah rumah Marsinah, warga RT 08/5, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (25/1) sore.  Peresmian bedah rumah ditandai dengan penyerahan anak kunci dan pemotongan pita.

Camat Palmerah, Zeri Ronazy mengatakan, program Bedah Rumah Bazis Jakarta Barat, berjalan dengan baik di wilayah Kecamatan Palmerah. Setiap wilayah kelurahan mendapatkan jatah satu rumah warga yang dibedah.

Dari enam wilayah kelurahan, hanya wilayah kelurahan yakni, Jatipulo, yang belum menyelesaikan program bedah rumah. “Alhamdulillah, kami mendapatkan 6 rumah. Ini menjadi rumah kelima yang dibedah. Terakhir Jatipulo yang saat ini dalam finishing,” tuturnya didampingi Lurah Kemanggisan, Amperiyani.
Bila melihat hasil, Ia menilai bedah rumah Marsinah, menjadi salah satu yang terbaik di wilayah kecamatan Palmerah.  Setidaknya semua ini berkat andil masyarakat RW 01, yang membantu terlaksananya renovasi rumah Marsinah.
“Ini ( program bedah rumah-red)  termasuk yang terbaik, wilayah Kemanggisan dan Palmerah. Kalau dinilai-nilai, bedah rumah Kemanggisan, lebih tinggi dari yang lain. Saya pun mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak, lurah, RW, RT dan masyarakat yang membantu terlaksananya bedah rumah. Dikerjakan, kira-kira sebulan,” jelasnya.

Kepala Seksi Pengumpulan Bazis Jakarta Barat, Murtasih mengatakan, program bedah rumah Bazis Jakarta Barat, menggunakan dana hasil pengumpulan zakat infaq dan sedekah (ZIS) masyarakat. Setiap wilayah kelurahan mendapatkan bantuan dana ZIS Rp 50 juta untuk satu rumah yang dibedah.
Di tempat yang sama, Ketua RW 05, Pegadungan, H.  Nasrul mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Jakarta Barat, terutama Bazis Jakarta Barat, atas peresmian bedah rumah Marsinah.
“Saya berharap mudah-mudahan program bedah rumah ini dilanjutkan. Ini menjadi tolok ukur  kami. Karena masih banyak harapan warga, terutama warga RW 05, terhadap program ini,”ujarnya.

Terkait kriteria pemilihan rumah, ia menilai bahwa rumah Marsinah layak dibedah. Karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.  “Kami memiliki spesifikasi dan item-item dalam memilih rumah.  Dari sekian banyak warga, terpilih rumah ini yang kondisinya tak layak huni. Kemudian, kami ajukan kepada lurah dan Bazis untuk bisa masuk dalam program bedah rumah,”tambahnya. (why)