Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, nampak senang dan bahagia saat bertemu teman masa kecilnya di lingkungan RW 03 Kelurahan Tegal Alur. Saking gembiranya, ia bernostalgia. Menceritakan kenangan itu, mulai jalan kaki ke sekolah hingga akhirnya berkarir di pemerintahan.
"Saya lahir memang di Semanan. Waktu itu, bapak tugasnya di Tegal Alur. Menjadi Bimas (pembinaan keamanan masyarakat) hingga Kapospol Tegal Alur. Tinggalnya waktu itu di RT 07 RW 03 Tegal Alur. Di situ baru ada dua rumah. Belakang hutan, samping sawah. Rumah warga lainnya masih agak jauh, karena tahun 80-an, pembangunan baru berangsur-angsur masuk," tutur Yani Wahyu Purwoko, saat silahturahim dengan warga RW 03 Tegal Alur.
Yani kecil mulai mengenal dunia pendidikan saat belajar di SDN 06 Tegal Alur. Belakang sekolah masih rawa-rawa. Bila hujan, pasti tergenang. Aliran air dari rawa itu yang kini dikenal dengan Kali Semongol.
Dulu kali Semongol masih lebar. Airnya jernih. Banyak warga memanfaatkan aliran kali untuk mencari ikan. "Saya tahu dulu ada ikan keting. Di sepanjang kali banyak pohon jambu biji/klutuk." tuturnya.
Lulus SD, Yani melanjutkan pendidikan di SMP 190 Prepedan. Lokasinya lumayan jauh dari rumah. Ketika itu belum banyak kendaraan angkutan. Kalau pun ada, menunggunya lama sekali.
Bila berangkat sekolah, Yani sering jalan kaki. Mulai dari pabrik pembuatan batu bata lalu menyisiri aliran sungai hingga depan Kelurahan Kamal. "Kalau kebetulan ada angkot, saya naik angkot. Ongkosnya masih Rp 50," kenangnya.
Lulus SMP, Yani melanjutkan sekolah di SMA 39 Cijantung, Jakarta Timur. Namun, ia tak tahu bila akhirnya sekolah di tempat jauh. "Saya gak tahu bisa sampai di sana,"tuturnya.
Usai menamatkan SMA, Yani mencoba mengikuti UMPTN. Ia mendaftar di IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri Jakarta) dan STPDN. Alhamdulillah, Yani lulus di IKIP Jakarta. Namanya tertera pada harian surat kabar yang memuat pengumuman hasil UMPTN.
Singkat cerita, Yani menjalani orientasi pengenalan kampus (Ospek) di IKIP Jakarta. Baru beberapa hari menjalani kegiatan tersebut, tiba-tiba Yani mendapat surat dari Kemendagri. Isinya, Yani lulus STPDN.
"Saya kaget dapat surat kalau saya lulus masuk STPDN. Setelah pikir-pikir, saya memutuskan masuk STPDN hingga akhirnya berkarir di pemerintah daerah DKI Jakarta," jelasnya.
Di hadapan warga RW 03, Yani memohon dukungan dan doa agar bisa menjalankan amanah sebagai Walikota Jakarta Barat, dengan lancar, ridho, dan selamat dunia akhirat. (why)
