Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi menghadiri penanaman 2.074 tanaman pucuk merah di lingkungan apartemen St. Moritz Puri Jakarta Barat, Kamis (12/9)pagi. Kegiatan ini menjadi komitmen apartemen tersebut dalam mendukung program penghijauan Jakarta.
Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi mengatakan, Pemda DKI Jakarta tengah mengupayakan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20% di wilayah Jakarta. Salah satu cara yang dilakukan adalah membeli lahan warga untuk dijadikan taman. Selain itu, pemanfaatan lahan untuk pembuatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Sekedar diketahui RPTRA di wilayah Jakarta Barat, berjumlah 56 RPTRA. Masing-masing wilayah kelurahan memiliki RPTRA. Namun, RPTRA bukan sekadar penghijauan, tapi dimanfaatkan sebagai sarana interaksi warga.
Meski sejumlah upaya telah dilakukan namun target 20% RTH di Jakarta, dinilai belum terpenuhi."Nah langkah yang dilakukan St. Moritz Puri dengan melakukan penanaman pohon patut diacungi jempol.Saya juga memerintahkan lurah untuk menanam pohon.Caranya,dengan memanfaatkan ruang yang kosong untuk tanaman," tuturnya.
Caroline Riady, Perwakilan Executive PT. Lippo Karawaci mengatakan, penanaman 2074 pohon pucuk merah di lingkungan apartemen The St. Moritz Penthouses & Residence menjadi komitmen dalam mendukung program penghijauan Jakarta.
Penanaman tanaman pucuk merah ini dipilih bukan karena keindahannya, namun karena manfaatnya dalam menghasilkan oksigen dan mengurangi dampak dari polusi udara. Sehingga menciptakan ruang yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Selain penanaman pohon, langkah lain yang dilakukan adalah melakukan pengurangan pemakaian daya dengan mengganti bohlam yang digunakan dengan lampu LED d seluruh area gedung hunian. Tempat pengumpulan limbah plastik juga sudah disebar di seluruh gedung unbtuk mendorong para penghuni mengumpulkan limbah plastik untuk kemudian di daur ulang.
Kegiatan tanam 2074 pohon pucuk merah dihadiri oleh Sekditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yuliarto Joko, aktivis dan pemerhati lingkungan, Dewi Motik, tenaga ahli Kementerian LH dan Kehutanan, Kelik Wirawan, dan Director Head of The St. Moritz Property Management, Wolfram Siegmenth. (why)
20 Mei 2024