Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menyebut lima titik lokasi rawan genangan di wilayah Jakarta Barat. Satu diantaranya, kawasan Semanan, Kalideres.
"Untuk wilayah Jakbar, saat menghadapi musim penghujan, ada lima titik yang harus kami tindaklanjuti. Pertama di kawasan Semanan. Tahun 2020, kami telah membuat embung sebagai tindaklanjut mengantisipasi genangan," tutur Uus Kuswanto yang didampingi Asisten Ekbang, Imron saat memonitor kegiatan gerebek lumpur di Utan Jati, Kalideres, Minggu (12/9).
Tak hanya embung, Sudis SDA Jakarta Barat melengkapi fungsinya dengan membuat saluran air dan pompa air di tahun 2021. Sehingga sistem saluran air terkendali dengan baik saat musim penghujan.
"Tahun 2022 nanti, kami telah mengusulkan pembuatan polder. Semoga usulan berjalan baik dan tidak terjadi perubahan," tuturnya.
Pemkot Jakarta Barat juga berencana membuat waduk di Jalan Aseni, Semanan. Waduk dibuat di lahan aset Pemprov DKI Jakarta, kurang lebih 10 hektar.
Titik rawan berikutnya adalah kawasan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Pemkot Jakarta Barat telah membuat sejumlah langkah strategis dalam penanganan genangan di wilayah tersebut.
Satu diantaranya penambahan kapasitas pompa air yang berfungsi mengendalikan volume air dari permukiman warga menuju kali Mookevart. Upaya lainnya adalah membuat kolam ulakan serta pintu air di sekitar Bojong Indah.
"Semula kita banyak memanfaatkan pompa mobile. Tahun 2021 ini, kita upayakan pompa permanen, termasuk pembangunan sheetpile sepanjang 24 meter. Pengerjaannya dilakukan SDA Jakbar dalam beberapa waktu dekat ini," jelasnya.
Titik rawan banjir ketiga adalah kawasan Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pemkot Jakbar melalui Sudis SDA Jakbar melakukan sejumlah upaya dalam penanganan genangan di kawasan kompleks Green Garden.
Upaya yang dilakukan diantaranya, pembuatan biopori modular dan pembuatan tanggul, serta sistem polder anak Kali Angke. "Insya Allah dalam waktu dekat ini dibangun. Bila terjadi rob dari Mookevart, maka akan tertutup dengan pintu air. Kalau saat musim hujan, bisa kendalikan dengan pompa. Dari anak kali angke kita pompa menuju kali mookevart.
Titik rawan banjir keempat adalah kawasan Duri Kepa. Pemkot Jakarta Barat telah melakukan pengurasan lumpur serta pembuatan saluran air pada sejumlah titik rawan genangan. Pemkot Jakbar juga akan membuat embung di kawasan Duri Kepa.
Titik rawan banjir kelima adalah kampung belakang RW 03, Tegal Alur, tepatnya di belakang rusun lokbin. Pemkot Jakbar telah membangun embung yang berfungsi mengatasi genangan akibat luapan kali Semongol. Embung dibuat di lahan seluas 4000 meter milik dinas kehutanan.
Sudis SDA Jakbar saat ini membangun saluran drainase serta pintu air. Sehingga saat musim hujan tiba, aliran air tidak masuk ke permukiman warga. "Permintaan gubernur agar dilakukan percepatan perbaikan kali semongol. Lima titik ini yang menjadi pusat perhatian dalam penanganan genangan di Jakarta Barat," pungkasnya. (why)
20 Mei 2024