Walikota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi, mengimbau agar para pengusaha
industri pariwisata ikut berkontribusi dalam program pembangunan. Kontribusi bisa
dilakukan dengan mengurangi angka pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja.
“Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia, mencapai sekitar
26 juta, sementara penduduk miskin di Jakarta berjumlah sekitar 360 ribu.
Terbanyak ada di wilayah Kep. Seribu, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Pemerintah,
berkepentingan pada berkembangnya dunia industri pariwisata, sehingga
berkembangnya industri pariwisata juga turut membantu program pembangunan,†ujarnya, pada
kegiatan Sinergitas antara Pemkot Jakbar dengan instansi terkait, asosiasi industri
pariwisata, serta pelaku usaha industri pariwisata di Twin Plaza Hotel, Kamis
(25/7) pagi.
Kontribusi yang bisa dilakukan para pengusaha industri pariwisata mengatasi permasalahan tersebut yakni ikut mengurangi angka pengangguran melalui penyediaan
lapangan kerja. “Dengan iklim usaha yang kondusif, kami ingin dunia usaha industri
pariwisata berkembang agar nantinya mampu menyerap tenaga kerja, setidaknya
bisa mengurangi angka pengangguran,†jelasnya.
Dalam kesempatan itu,
Rustam menyebutkan bahwa pertemuan dengan ratusan pengusaha industri pariwisata
di Jakarta Barat, selain silahturahmi, juga menjalin sinergitas sehingga berjalan
sesuai aturan yang berlaku.
"Selain pelayanan, pengusaha industri pariwisata juga
wajib mematuhi aturan yang berlaku, satu diantaranya kawasan bebas
narkoba dan praktik prostitusi. Ini yang menjadi kesepakatan bersama
antara pelaku usaha dengan pemerintah," ungkapnya.
Rustam juga mengusulkan secara berkala menggelar pertemuan
dengan asosiasi industri pariwisata untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi
yakni peredaran narkoba dan sebagainya. "Alhasil, wisatawan dari luar
daerah maupun mancanegara lebih banyak tertarik berkunjung ke Jakarta
Barat," paparnya.
Sementara Kepala Sudis Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta
Barat, Achmad Syahropi menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 250
pelaku usaha industry pariwisata. Kegiatan ini diisi paparan sejumlah
narasumber, diantaranya, Drs Gazali Djamal, asesor pariwisata komite akreditasi
nasional, dan Joko Purnomo, Kabid pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNN DKI Jakarta. (why)
20 Mei 2024