Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko mengemukakan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal dilakukan dengan penuh kegembiraan atau senang akan cintanya kepada junjungan umat Islam.
"Saya ucapkan selamat memperingati maulid dengan merayakan penuh kegembiraan atau senang dengan lahirnya junjungan umat Islam paling sempurna, Nabi Muhammad SAW," tuturnya, saat ditanya terkait kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami Al Ihsan, Kavling DKI, Kelurahan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (25/11).
Peringatan maulid, lanjut Yani, digelar tidak hanya pada tanggal 12 Robiul Awal, tapi juga bisa diperingati pada bulan lainnya.
"Maulid tidak hanya dilaksanakan pada 12 Robiul Awal tapi diluar itu maulid bisa dilaksanakan, bahkan seluruh bulan maulid bisa dilaksanakan dengan cara-cara lain, seperti ada yang membaca albarzanji, membaca al quran, lomba azan dan sebagainya," jelasnya.
Pada sejumlah daerah, peringatan maulid juga memiliki cara lain yang biasanya dipadukan dengan adat istiadat masing-masing daerah.
"Kalau adat Betawi namanya mauludan. Peringatan maulid di Kudus bernama kirab ampyang, di Padang namanya bungo lado. Semua ini bisa dipadukan dengan adat istiadat," tuturnya.
Ia menegaskan, peringatan maulid harus terus dilakukan hingga ke generasi berikutnya. Hal itu dilakukan sebagai ungkapan cinta kepada Rasullulah.
"Ini juga sebagai syiar kita untuk mengenalkan generasi terus menerus. Insan paling sempurna, pembawa risalah rahmatan lilalamin," tambahnya. (why)