Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengingatkan kepada jajarannya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir pada saat cuaca ekstrem yang menurut BMKG diperkirakan terjadi pada 11 hingga 20 Maret 2025.
"Pak Gubernur DKI Jakarta telah menyampaikan dalam rapat koordinasi bahwa hasil dari BMKG untuk tanggal 11-20 Maret, curah hujan kembali meningkat. Saya mengingatkan kepada jajaran di lingkungan Pemkot Jakbar untuk melakukan langkah-langkah antisipasi," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/3).
Menurutnya, langkah antisipasi tersebut dibarengi dengan imbauan kepada warga, terutama warga yang tinggal di bantaran kali, untuk selalu waspada banjir lantaran masih ada sejumlah titik saluran air yang belum di sheetpile. Pemkot Jakbar telah meminta kepada Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi pada saat curah hujan tinggi.
"Saat ini Sudis SDA Jakarta Barat masih melakukan pengerukan lumpur pada sejumlah kali di wilayah Jakarta Barat," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari mengatakan terkait cuaca ekstrem pihaknya masih melakukan pengerukan pada sejumlah kali besar di wilayah Jakarta Barat.
"Saat ini SDA masih melakukan pengerukan-pengerukan kali, khususnya kali besar seperti Mookevart, Semongol, Angke dan Pesanggrahan. Karena di daerah itu masih ada sejumlah titik lokasi banjir," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengoptimalisasi pompa air, seperti pompa apung, pompa stationer maupun pompa mobile.
"Kami pastikan semua pompa air dalam kondisi baik. Rumah pompa berjumlah 48 unit, pompa stationer 150 unit dan pompa mobile 70 unit," katanya.
Lebih lanjut, Purwanti Suryandari mengemukakan, masih ada sejumlah kawasan rawan banjir di Jakarta Barat, seperti RW 01 Kelurahan Kembangan Utara dan RW 01 Kelurahan Rawa Buaya.
"Upaya yang kita lakukan adalah membenahi sejumlah titik sheetpile kali yang bolong/berlubang dengan cara ditambal," jelasnya. (why)