Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menghadiri deklarasi anti narkoba pada masyarakat rawan narkoba di GPIB Silo Kompleks Permata, RW 07, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (27/8).
Deklarasi anti narkoba diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya lomba poco-poco, pembagian hadiah lomba dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, serta pemberian doorprize.
"Kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan BNNP DKI Jakarta, dalam upaya melakukan pencegahan dan penyalahgunaan narkoba," tutur Uus Kuswanto.
Ia pun mengimbau kepada warga Jakarta Barat untuk berpartisipasi aktif memerangi bahaya narkoba.
"Karena itu, saya mengajak semua elemen masyarakat, RT/RW dan semuanya, untuk bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba," jelasnya.
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom menekankan pentingnya membangun kesadaran bersama untuk menolak narkoba.
"Ada upaya membangun kesadaran. Karena kesadaran yang dibentuk dipaksakan bersama seperti berjanji bersama-sama untuk menyatakan menolak narkoba, berarti ada kesadaran yang terbentuk," ujarnya.
Dengan terbentuknya kesadaran bersama, lanjut Komjen Pol Marthinus Hukom, maka membuat generasi penerus tumbuh sehat dan berkembang menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
Mengenai pemilihan lokasi deklarasi anti narkoba, dirnya menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk merubah stigma yang selama ini melekat di wilayah ini. Karena stigma itu membuat orang menjadi termarjinalkan dan terpisahkan.
Oleh karena itu, BNN hadir untuk mengubah stigma wilayah Permata menjadi kampung bersih dari narkoba, bukan lagi kampung narkoba.
"Tentunya perubahan stigma itu muncul dari kesadaran. Sehingga ada interaksi dan relasi sosial yang terbentuk," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigjen Pol Nurhadi Yuwono mengatakan, pihaknya telah melakukan intervensi dengan melakukan sejumlah kegiatan di Komplek Perumahan Permata, pada tahun 2014 dan 2016 lalu.
"Tahun ini, kami mencoba komunikasi kembali dengan pengurus RT dan RW untuk melakukan brainstorming, Kita mengundang teman-teman peneliti untuk update situasi dan kondisi sekaligus mencari alternatif solusi yang terbaik. Tentunya, semua itu didukung juga dari Polres dan Pemkot Jakarta Barat," jelasnya. (why)