Sebagai orang orang pilihan yang memiliki pendidikan tinggi, pengetahuan dan wawasan luas, Abang None (Abnon) Jakarta Barat harus bisa menjadi penggerak masyarakat menuju ke arah kebaikan.
Mereka diminta mengeluarkan potensi yang dimiliki untuk berperan maksimal membantu masyarakat, khususnya warga kurang mampu yang tinggal di permukiman padat penduduk. “Abnon sebagai orang orang pilihan harus bisa berperan optimal, penggerak masyarakat. Jadi agen-agen perubahan di wilayah Jakarta Barat,†imbuh Wali Kota Jakarta Barat H Rustam Effendi kepada 30 finalis Abnon Jakbar 2019, di kantor wali kota, Selasa (19/3).
Lebih lanjut dijelaskan, sebagai orang yang disiapkan untuk membawa misi memperkenalkan budaya Betawi, program-program Pemprov DKI Jakarta sekaligus mempromosikan apa yang ada di wilayah ke tingkat nasional dan internasional, Abnon juga harus memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungannya.
“Jadi, bukan hanya persoalan ikut seleksi, terus jadi Abang dan None Jakarta, pakai selempang atau mendampingi pejabat saat ada acara-acara, bukan sekadar itu. Tetapi kita membentuk kader, orang orang yang bisa membawa negara ini lebih baik lagi ke depannya. Ini perlu disadari, harus dipahami. Anda semua ini adalah putra-putri terbaik Indonesia yang mengikuti pemilihan Abnon di Jakarta, menjadi orang yang menggerakan ke arah lebih baik lagi,†tandas Rustam.
Masalah di Jakarta, sambungnya, sangat banyak, yakni banjir, kemacetan, sampah, kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lainnya. “Saya berharap, siapa pun orangnya yang sudah mengikuti seleksi Abnon ini melalui budaya Betawi, benar-benar menjadi penggerak di lingkungannya terhadap permasalah-permasalah itu dan pemecah persoalan masyarakat,†ujarnya.
Rustam menambahkan, lingkungan di Jakbar kondisinya bervariasi, ada yang wilayahnya memang sudah baik dan ekonomi warganya juga cukup banyak. Namun banyak juga masyarakat yang kurang beruntung, tinggal di daerah yang kondisinya memprihatinkan karena berbagai faktor, di antaranya kemiskinan dan kebodohan.
“Tolong perhatikan ini, bagaimana berperan membawa mereka yang kurang beruntung. Bagaimana berubah dengan ditingkatkan kualitas pendidikannya. Harus didorong, gugah mereka meningkatkan pendidikannya. Bukan berarti menjadi guru. Tetapi membuka wacana masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting untuk mengubah harkat martabat hidup manusia. Itu yang saya harapkan,†jelas Rustam. (Aji)
20 Mei 2024