Wakil Wali Kota Jakarta Barat M Zen membuka bimbingan teknis (bimtek) aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG), di ruang pola, kantor wali kota, Senin (23/10). Bimtek diikuti para kepala seksi kesejahteraan rakyat kecamatan dan kelurahan se Jakarta Barat.
Menurut Wakil Wali Kota, bimtek tersebut sangat penting. Karena terkait proses validasi data warga miskin di wilayah Jakarta Barat. Dikatakan, jumlah penduduk di Jakarta Barat terus bertambah. Sementara data dari raskin tahun 2017 mencapai sekitar 47 ribu warga. "Sepertinya data ini tidak bergeser. Ini yang perlu diberesi. Ini harus dibenahi dan diverifikasi," ujarnya.
Lebioh lanjut dijelaskan, validasi data penduduk miskin di Jakarta Barat ini akan masuk dalam aplikasi SIKS NG. Data tersebut yang akan menjadi rujukan pemerintah dalam menyalurkan bantuan. Untuk itu ia mengimbau para petugas yang mengikuti kegiatan bimtek aplikasi SIKS NG untuk serius agar benar benar memahami materi yang disampaikan.
"Jangan sampai nantinya ada warga yang teriak karena tidak terdaftar. Untuk itu perlu validasi data yang lebih akurat. Jangan sampai orang yang sudah meninggal, atau pindah tempat lain, masuk dalam validasi data," imbuh M Zen.
Sementara itu Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Sudin Sosial Jakbar, Fatmawati, menyebutkan warga miskin yang sudah terdata pada masing masing kelurahan di Jakarta Barat sekitar 46.823 orang. Jumlah ini yang nantinya masuk dalam aplikasi SIKS NG.
Dijelaskan, setiap petugas di kelurahan melakukan validasi data dengan berpatokan pada empat komponen, yakni nama, NIK, alamat dan nama ibu kandung. “Di luar komponen itu tidak bisa dimasukan dalam sistem informasi kesejahteraan sosial next generation," katanya. (why/aji)
20 Mei 2024