Pemerintah Kota Jakarta Barat akan melakukan sejumlah upaya dalam mengantisipasi wabah hapatitis misterius yang sudah merenggut nyawa 3 anak di Jakarta.
"Berdasarkan informasi terkait hepatitis akut, ada kasus 3 anak meninggal, harapannya kepada seluruh ASN, terutama camat, lurah dan Sudin Kesehatan untuk memonitor perkembangan kasus sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan," tutur Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, usai memimpin apel pagi ASN di kantor Walikota Jakarta Barat, Senin (9/5).
Monitoring dilakukan sebagai langkah awal mendeteksi dini sehingga dapat melakukan pencegahan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kondisi ini.
Selain monitoring, Wali Kota Jakarta Barat melakukan koordinasi lintas sektoral, baik Sudin Kesehatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas maupun Sudin Sosial. Koordinasi ini penting dalam rangka melakukan kewaspadaan.
"Dengan kewaspadaan itu, kita dapat mengantisipasi apa yang akan kita lakukan ke depan," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, kasus hepatitis misterius yang menyerang pada anak-anak itu belum ditemui di Jakarta Barat.
"Mudah-mudahan tidak ada. kita berikhtiar dan berupaya, jangan gegabah dan tetap waspada. Mudah-mudahan tak ada," tambahnya.
Sementara itu Kepala Seksi kesehatan masyarakat Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Asri Yunita tak mau berkomentar terkait kasus hepatitis akut. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Walikota Jakarta Barat. (why)