Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Sudis PPKUKM) Jakarta Barat menjamin fasilitas gratis bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan yang menerapkan Q-ris dalam transaksi.
"Fasilitas gratis dari kita, baik itu fasilitas bazar, perizinan produk, perizinan NIB (Nomor Induk Berusaha) maupun seluruh pelatihan yang kita berikan. Q-ris itu merupakan satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh para anggota Jakarta Enterpreneur (UMKM binaan)," jelas Kasudis PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, saat dihubungi, Senin (22/4).
Dikatakan Iqbal, dengan adanya jaminan berbagai fasilitas gratis tersebut, pemerintah mendorong penerapan Q-ris pada transaksi pelaku UMKM.
"Kita sudah masuk ke era digitalisasi, di mana pemerintah mendorong agar seluruh transaksi menggunakan sistem pembayaran 'cashless' (tanpa tunai). Nah, ini yang kita dorong terus kebijakan pemerintah sampai ke UMKM yang menjadi binaan kita," ujar Iqbal.
Lebih lanjut, ia menyebut beberapa tujuan yang didapatkan pelaku UMKM jika memanfaatkan Q-ris dalam bertransaksi.
"Yang pertama memang agar mempermudah transaksi, yang kedua mempermudah juga UMKM dalam mengatur keuangannya," katanya.
Dengan penerapan Q-ris, sambung Iqbal, sistem keuangan pelaku UMKM akan terekam secara digital.
"Artinya, omzetnya akan terlihat, pelaporan keuangan dia akan terlihat, yang akan berimbas juga terhadap analisis perbankan terhadap kemampuan bayar ketika para UMKM ini ingin mengajukan kredit. Misalnya, UMKM ini mampu dikasih kredit 10 juta, 20 juta atau 30 juta, dilihat dari perputaran keuangan ataupun omzetnya dari beberapa bulan ke belakang," tukasnya.
Iqbal mengungkapkan, dari 30 ribuan pelaku UMKM binaan, terdapat 2.282 UMKM yang telah menerapkan Q-ris dalam transaksi.
"UMKM binaan kita hampir 30 ribu sekian sebenarnya. Kenapa baru 2.282 yang terapkan Q-ris? Karena memang mereka yang aktif berjualan di luar marketplace. Kalau marketplace kan udah langsung otomatis ke akunnya, ke akun bank dan lain-lain. Nah, mereka ini yang masih berjualan secara luring, melalui bazar dan lainmys," jelas Iqbal.
Pihaknya terus mendorong UMKM binaan untuk menerapkan Q-ris dalam transaksi. "Nah, ini harapan kita nanti, kita penetrasi biar bisa terus bertambah," pungkasnya. (Aji)