Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Barat menjalin sinergi dengan Dharma Wanita PAM Jaya dalam bentuk penandatanganan kesepakatan bersama tentang percepatan penurunan stunting di wilayah Jakarta Barat yang berlangsung di Ruang Pola Kantor wali kota Jakarta Barat, Senin (25/9).
Penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lisniawati dan Ketua Dharma Wanita PAM Jaya, Lya Arief disaksikan langsung Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto dan Dirut PAM Jaya, Arief Nasrudin.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengapresiasi bentuk kerjasama antara TP PKK Jakarta Barat dengan Dharma Wanita PAM Jaya dalam penanganan stunting di wilayah Jakarta Barat.
"Terimakasih kepada PAM Jaya yang telah membantu dalam pencegahan terjadinya stunting di wilayah Jakarta Barat. Atas nama Pemkot Jakbar mengucapkan terimakasih atas terjadinya kerjasama yang sudah kita saksikan," ujarnya.
Terkait masalah stunting, pihaknya sedikit membahas tentang masih banyak warga yang buang air besar sembarangan. Dari 56 kelurahan di wilayah Jakarta Barat, 13 wilayah kelurahan yang sudah mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.
"Dari 56 kelurahan, baru 13 kelurahan yang telah mendeklarasikan ODF atau stop buang air besar sembarangan," ujarnya.
Meski begitu, Pemkot Jakarta Barat terus berupaya melakukan sosialisasi sekaligus edukasi kepada masyarakat dengan target adanya penambahan wilayah kelurahan yang ODF.
"Dari 13 kelurahan yang mendeklarasikan ODF, tinggal 43 kelurahan yang belum ODF. Dalam waktu dekat ini sudah ada enam yang akan melakukan ODF. Tiga kelurahan diantaranya yang telah melakukan klarifikasi ODF. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah 16 kelurahan yang sudah ODF," tambahnya.
Terkait bentuk kerjasama dengan TP PKK Jakbar, Ketua Dharma Wanita PAM Jaya, Lya Arief menuturkan bahwa hubungan kerjasama dengan TP PKK Jakarta Barat, hampir sama dengan wilayah lainnya, yakni progam orangtua asuh sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Jakarta Barat.
"Sebelumnya, kegiatan ini sudah dilakukan di wilayah Jakarta Pusat. Kalau di sana itu pemberian makanan pokok untuk keluarga yang sudah terdata selama 3 bulan. Kita berikan makanan pokok 3 kali sehari, melalui PKK yang menggerakkan," tuturnya.
Untuk wilayah Jakarta Barat, lanjut Lya Arief, bentuk kerjasamanya adalah memberikan makanan tambahan untuk 200 balita. Pemberian makanan tambahan ini nantinya diprioritaskan untuk balita dengan gizi kurang di wilayah Jakarta Barat.
Ketua TP PKK Kota Jakarta Barat, Lisniawati mengatakan, bahwa lokasi fokus (lokus) nantinya diberikan pada wilayah kelurahan yang belum mendapatkan kolaborator. Misalnya, wilayah Kelurahan Wijaya Kusuma.
"Kita lokus di wilayah itu dengan kuota 200 balita. Kita berikan makanan tambahan. Betul apa yang disampaikan Ketua Dharma Wanita PAM Jaya, bahwa makana pokok itu sudah menjadi tanggung jawab keluarga itu sendiri. Tapi bukan berarti kita mengabaikan, kita tetap memperhatikan, melalui pemberian edukasi dan parenting tentang makanan pokok. Nah, sekarang kita konsen pada makanan tambahan," jelasnya.
Menurutnya, pemberian makanan tambahan ini dilakukan dalam upaya peningkatan protein dan olahan makanan lainnya yang bisa mendukung perbaikan gizi anak balita yang beresiko stunting.
Hadir dalam kegiatan itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nsarudin bersama jajarannya, Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat, Amin Haji, perwakilan camat dan lurah dan pengurus TP PKK Jakarta Barat. (why)