Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Program Kampung Iklim (Proklim) tingkat Propinsi DKI Jakarta mengunjungi lingkungan RW 16 Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (2/8).
Ketua Tim Verifikasi Lapangan Proklim tingkat DKI Jakarta, Ria Lantasih, K mengatakan pihaknya hadir untuk melihat secara langsung terkait aksi-aksi masyarakat dalam penanggulangan perubahan iklim di lingkungan RW 16 Kelurahan Tomang.
"Kami hadir melihat langsung aksi-aksi yang sudah dilakukan warga mengenai adaptasi, dan mitigasi dalam upaya pengendalian dampak perubahan iklim. Karena kegiatan ini sebenarnya sudah dilakukan warga," katanya saat ditemui usai Verlap di RW 16 Kelurahan Tomang.
Dijelaskan Ria, berdasarkan catatan, penerapan program kampung iklim di RW 16 Kelurahan Tomang, sudah berjalan baik. Misalnya, pengelolaan sampah pada Bank Sampah, melalui pemilahan sampah organik dan non organik, pengelolaan TPS 3R (Reduce, reuse dan recycle) serta pemanfaatan sampah daur ulang. Pihaknya juga memberikan sejumlah catatan untuk melengkapi program kampung iklim.
"Yang perlu dilengkapi adalah pemanfaatan lahan pekarangan rumah. Kalo bisa seluruh warga bisa memanfaatkan lahan pekarangan dengan tujuan, selain menambah keasrian lingkungan juga bermanfaat buat masyarakat," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Ahmad Hariadi mengungkapkan bahwa tiga RW di Jakarta Barat masuk dalam penilaian program kampung iklim (Proklim) tingkat DKI Jakarta Tahun 2024, yakni RW 16 Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, RW 07 Kelurahan Sukabumi Selatan dan RW 02 Kelurahan Kelapa Dua Kecamatan Kebon Jeruk.
Untuk hari ini, lanjut Ahmad Hariadi, Tim Verifikasi Lapangan tingkat DKI Jakarta melakukan penilaian Program Kampung Iklim (Proklim) di RW 16 Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan.
"Tim verlap proklim DKI Jakarta melakukan kunjungan langsung ke lokasi proklim untuk melihat membuktikan data-data di lapangan. Kalau melihat paparan ketua RW, kami melihat secara adaptasi mereka sudah melengkapi dengan konsep urban farming. Untuk ketahanan pangan, juga ada penanaman pohon produktif dan pelindung," ungkapnya.
Selain itu, Ahmad Hariadi juga melihat adanya kreatifitas warga membuat kolam gizi berupa akuarium galon.
"Warga juga kreatif membuat kolam gizi berisi ikan nila atau mujair yang dirangkai dengan tanaman," jelasnya.
Sementara itu, Ketua RW 16 Kelurahan Tomang, Sofyan mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan parameter-parameter pada penilaian program kampung iklim, seperti kelembahaan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Kami telah melengkapi semuanya, seperti melakukan penghijauan, kolam gizi, hidroponik, pengolahan sampah dan sebagainya. Program proklim itu sudah diterapkan pada 9 RT di lingkungan RW 16," pungkasnya. Ia berharap, penilaian program kampung iklim ini bisa menjadi stimulus buat masyarakat untuk kebaikan lingkungan. (why)