Tim Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Pusyan Keswannak) DKI Jakarta mengambil sampel preparat ulas darah dan tanah di tempat penampungan hewan kurban. Sampel itu diuji di laboratorium untuk mendeteksi sejak dini terhadap penyakit antraks.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit menjelaskan, pengambilan sampel preparat ulas darah dan darah pada hewan kurban dimaksudkan untuk mendeteksi sejak dini terhadap penyakit pada hewan kurban, terutama penyakit antraks.
Preparat ulas darah adalah sebuah metode pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya penyakit atau infeksi pada hewan kurban.
"Sampel preparat ulas darah dan tanah selanjutnya diuji di laboratorium. Hasilnya diperkirakan keluar dalam waktu dekan. Nanti akan disampaikan secara resmi kepada Dinas KPKP DKI Jakarta," ujar Novy C Palit, saat memonitoring pemeriksaan kesehatan hewan di Jalan Meruya Ilir, RW 01 Kelurahan Kebon Jeruk, Selasa (27/5).
Ia menyebut bahwa pemeriksaan sampel preparat ulas darah dan tanah pada hewan kurban dilakukan di seluruh wilayah di DKI Jakarta. Pemeriksa hewan kurban ini merupakan langkah preventif guna memastikan hewan yang disembelih aman, sehat, dan layak konsumsi, serta bebas dari penyakit menular.
Novy menambahkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di 51 lokasi penampungan hewan kurban yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta Barat. Total hewan kurban yang diperiksa mencapai 3.628 ekor yang terdiri dari sapi kambing dan domba. (why)