Wali Kota Jakarta Barat H Rustam Efendi menyambut kedatangan tim penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional di SMPN 82 Wijayakusuma, Grogol Petamburan, Senin (30/7) pagi. Mereka melakukan penilaian di SMPN 82, yang mewakili Provinsi DKI Jakarta pada LSS tingkat nasional.
Kedatangan tim penilaian LSS tingkat nasional yang diketuai Ni Made Diah, disambut meriah. Setelah memperoleh kain slempang bermotif ikon Kota Jakarta Barat, mereka menyempatkan diri melihat atraksi dari sejumlah kegiatan ekstrakurikuler siswa SMPN 82, seperti paduan suara, pertunjukan dance, marching band dan Pramuka.
Wali Kota H Rustam Effendi mengatakan di era globalisasi ini tak bisa dibendung, apalagi dicegah. Namun perlu disikapi dengan bijak. Karena tidak semua arus informasi global itu diterima dengan baik. Dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi sangat penting untuk menambah pengetahuan. Sisi lainnya, arus informasi global ini juga berdampak pada tumbuhkembangkan anak-anak.
Ia mencontohkan, anak zaman now lebih suka menggunakan teknologi informasi, untuk bermain game online, playstation dan sebagainya. "Ini arus globalisasi yang harus kita filter. Kalau di sekolah bisa dipantau oleh guru, namun jika di luar sekolah, tak bisa terdeteksi," ujarnya.
Menyikapi dampak arus globalisasi, Rustam memberikan solusi untuk menghidupkan kembali kegiatan jam wajib belajar, mulai pukul 18.00-20.00 WIB. Namun, ia menginginkan program yang pernah bergulir itu harus terlebih dahulu diberdayakan di tengah masyarakat. "Saya bisa membuat peraturan itu, tapi saya ingin melihat program itu berkembang dulu di masyarakat," jelasnya.
Ia berharap, kegiatan ini tak sekadar lomba saja, tapi yang lebih penting menciptakan siswa-siswa menjadi generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia. Terkait keikutsertaan SMPN 82 Wijayakusuma dalam LSS, ia menambahkan bahwa terpilihnya sekolah ini mewakili DKI karena memiliki sejumlah inovasi, di antaranya program tabungan bank sampah, kegiatan unit kesehatan sekolah (UKS), dan makan ikan-sayur dalam program saung gizi.
Sementara itu, Ketua Tim Penilaian LSS tingkat nasional, Ni Made Diah mengatakan keikutsertaan SMPN 82 dalam LSS tingkat nasional didukung penuh jajaran Pemda DKI. Dukungan itu terlihat dari sambutan Wali kota Jakarta Barat H Rustam Effendi yang mampu merangkul semua elemen UKS serta dukungan dari instansi terkait lainnya.
"Saya apresiasi semuanya, karena bisa merangkum unit kesehatan sekolah. Meski dalam survey kesehatan sekolah, masih ditemukan masalah, seperti penyakit anemia, anak kurang gizi dan kegemukan. Ada juga anak yang pendek karena gizi kurang," tuturnya. Ia menambahkan, semua hasil penilaian ini akan diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (why/aji)
20 Mei 2024