Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat Yunus Burhan dan Ketua TP PKK Jakbar Hj Inad Luciawaty Rustam memimpin kegiatan gerebek pemberantasan sarang nyamuk (PSN), di lingkungan RT 02/02 Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan Kembangan, Jumat (8/2).
Bersama Camat Kembangan Agus Ramdhani, Lurah Kembangan Utara Edi Sukarya, petugas puskesmas, Satpol PP dan juru pemantau jentik (jumantik), Hj Inad keliling lingkungan mendatangi satu per satu rumah warga untuk memeriksa jentik nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau aedes aegypti.
Hasilnya, ditemukan jentik nyamuk di rumah warga yang pertama dikunjungi. Petugas langsung menguras tempat penampungan air yang ada jentiknya. Rumah tersebut juga ditempel stiker merah yang berisi tulisan “rumah ini ada jentikâ€. Petugas melanjutkan aksi gerebek PSN ke rumah warga lainnya di lingkungan RT 01. Dari beberapa yang dikunjungi, petugas menemukan dua rumah lagi yang di dalamnya terdapat jentik.
Kepada pemilik yang rumahnya ada jentik, Hj Inad mengingatkan agar lebih peduli terhadap lingkungan, rutin menguras dan menyikat tempat tempat penampungan air, seperti vas bunga, kolam, bak mandi, dispenser, kulkas, kandang burung dan lainnya. “Harus peduli, lakukan PSN di lingkungan rumah secara rutin. Karena penyakit demam berdarah selalu mengancam, jangan lengah,†imbuhnya.
Pada kesempatan itu Hj Inad juga mengajak seluruh warga Jakarta Barat untuk terus menggencarkan aksi PSN 3M plus. Mengingat, kasus DBD di Jakarta Barat hingga kini masih tinggi. Dia menjelaskan, tujuan gerebek PSN adalah memberikan pengertian atau penyuluhan kepada masyarakat sekaligus mengajak untuk aktif terlibat.
“Tujuan gerebek PSN adalah merubah perilaku masyarakat. Merubah perilaku orang itu butuh waktu, tidak cukup hanya seminggu atau dua minggu. Makanya kita gencarkan terus gerebek PSN tiap Jumat, dari tingkat kota menyebar semua ke wilayah. Untuk wilayah rawan atau tinggi kasus DBD-nya, diadakan dua kali dalam sepekan, yakni Jumat dan Minggu. Kita tidak boleh lengah, harus waspada karena DBD selalu mengancam,†imbuh Hj Inad.
Sementara itu, berdasarkan data Puskesmas Kembangan, sejak 1 Januari 2019 hingga kini total kasus DBD di wilayah Kecamatan Kembangan sebanyak 24 kasus. Dari enam kelurahan yang ada di wilayah tersebut, kasus DBD tertinggi diduduki Kelurahan Kembangan Utara, yakni tujuh kasus. (Aji)
20 Mei 2024