Pembangunan sheet pile dan normalisasi Kali Pesanggrahan dan Sekretaris menjadi prioritas pembangunan Kecamatan Kebon Jeruk Tahun 2026. Ini dilakukan dalam upaya penanganan genangan/banjir akibat luapan dua aliran saluran air tersebut.
"Pembangunan sheet pile dan normalisasi di Kali Pesanggrahan menjadi prioritas pembangunan Tahun 2026," tutur Camat Kebon Jeruk, Naman Setiawan, dalam paparannya mengawali pembukaan sidang pleno Musrenbang Kecamatan Kebon Jeruk terintegrasi kelurahan di aula Kantor Kecamatan Kebon Jeruk, Senin (10/2).
Sidang pleno Musrenbang Kecamatan terintegrasi kelurahan yang dilaksanakan secara hybrid dibuka oleh Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto serta dihadiri perwakilan anggota DPRD DKI Jakarta dapil Jakbar, Inad Lucinawaty.
Lebih lanjut, Naman Setiawan mengungkapkan, pembangunan sheet pile dan normalisasi Kali Pesanggarahan menjadi prioritas pembangunan tahun 2026 dalam upaya penanganan genangan/banjir pada lintasan Kali Pesanggrahan dan Kali Sekretaris yang melintasi wilayah Kedoya Selatan, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk dan Kelapa Dua.
"Genangan di Jalan Adhi Karya, misalnya itu akibat luapan Kali Pesanggrahan. Kemudian genangan lainnya di sepanjang aliran kali Sekretaris. Jadi sheet pile memiliki pengaruh besar terhadap dampak banjir di wilayah tersebut. Saya harap menjadi perhatian anggota dewan dan wali kota agar genangan yang dilintasi Kali Pesanggrahan dan Sekretaris bisa teratasi," ujarnya.
Masih permasalahan genangan, Camat Kebon Jeruk juga menjelaskan sejumlah titik lokasi rawan genangan di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, diantaranya di Jalan Panjang, tepatnya depat Mc Donald Kelurahan Kedoya Utara, Jalan Patra Raya Kelurahan Duri Kepa, Jalan Arjuna Selatan (depan gedung IWI) Kelurahan Kebon Jeruk, Jalan Taman Ratu Raya Duri Kepa.
"Untuk penanganannya, kami berkoordinasi dengan Satpel SDA Kecamatan Kebon Jeruk dengan mengerahkan pompa portabel untuk mengatasi genangan di Jalan Panjang Raya, depan Mc Donald, genangan ini terjadi akibat curah hujan tinggi. Namun, genangan tersebut cepat surut dengan bantuan pompa mobile dari Sudis SDA Jakbar," jelasnya.
Permasalahan lain yang dipaparkan adalah titik-titik rawan kemacetan di wilayah Kebon Jeruk, meliputi trafic light Pos Pengumben dan Jalan Arjuna Selatan.
"Penyebab kemacetan yakni adanya penyempitan (bottleneck) dari Barat dan Selatan serta volume kendaraan jam tertentu. Upaya yang kami lakukan adalah penempatan petugas pada jam-jam sibuk," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Naman menyebutkan hasil usulan per kelurahan tahun 2025 yakni Kelurahan Sukabumi Selatan 35 usulan fisik, Sukabumi Utara 48 usulan fisik dan 4 usulan barang, Kelapa Dua 31 usulan fisik dan 3 usulan barang, Duri Kepa 64 usulan dan 1 usulan barang, Kedoya Utara 30 usulan dan 11 usulan barang, Kebon Jeruk 58 usulan fisik 4 usulan barang dan Kedoya Selatan 24 usulan fisik. Total ada 313 usulan. (why)