Dari delapan kecamatan di Jakarta Barat, ada dua wilayah yang paling banyak dikategorikan sebagai RW kumuh, yakni Tambora dan Cengkareng.
Menurut catatan Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Sudis PRKP) Jakarta Barat, ada 92 RW yang dikategorikan sebagai wilayah kumuh dari total 586 RW di 56 kelurahan se Jakarta Barat.
Jumlah tersebut merujuk pada indikator wilayah kumuh yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. "Kita kan berpedoman pada BPS RW kumuh yang dikeluarkan oleh kantor BPS Provinsi,†ujar Kasudis PRKP Jakarta Barat, Suharyanti kepada wartawan, Kamis (14/2).
Disebutkan, ada 11 indikator RW kumuh, di antaranya tata letak bangunan, kepadatan penduduk, persampahan, cara membuang sampah, sanitasi, jalan lingkungan, pencahayaan rumah dan lainnya. Dari semua indikator tersebut wilayah yang paling banyak RW kumuh adalah Kecamatan Tambora dan Cengkareng. Diungkapkan, dua wilayah itu selain jumlah penduduknya paling padat juga banyak tata letak bangunan yang tidak sesuai. "Mayoritas di Tambora dan Cengkareng. Tambora itu rata-rata di kelurahanya ada,†katanya.
Ia menambahkan, tahun ini pihaknya akan menata lingkungan di 16 RW kumuh yang tersebar di empat kelurahan, yakni Pinangsia Kecamatan Tamansari, Kota Bambu Utara Kecamatan Palmerah, Kapuk dan Kedaung Kaliangke Kecamatan. Penataan yang dilakukan meliputi pembuatan septic tank komunal, penerangan jalan umum, taman, pembuatan saluran air dan perbaikan jalan. (Aji)
20 Mei 2024