Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) bersinergi dengan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat survei kegiatan pengerukan Kali Semongol dalam upaya penanggulangan banjir di wilayah Kalideres, Jakarta Barat. Survei dilakukan guna mengkondisikan kemudahan akses masuk alat berat dalam mempercepat pengerukan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Purwanti mengatakan survei bersama Sudis Bina Marga dimaksudkan untuk berkoordinasi meminta bantuan mencari akses jalan masuk alat berat ke Kali Semongol.
Ia mengakui, selain mengalami pendangkalan, bantaran Kali Semongol dipadati hunian penduduk sehingga menyulitkan pengerahan alat berat.
"Saat ini bantaran Kali Semongol sepanjang 2 Km yang sekarang dalam tahap pengerukan sudah padat hunian penduduk, sehingga menyulitkan alat berat untuk masuk. Untuk itu demi kelancaran dan percepatan pengerukan maka kami lakukan survei agar nantinya pindah lokasi ke tahapan lain, alat berat bisa dengan mudah masuk," tutur Purwanti bersama Kepala Suku Dinas Bina Marga Darwin Ali, saat ditemui di wilayah Tegal Alur, Selasa (4/6).
Dijelaskan Purwanti, pengerukan Kali Semongol sepanjang 2 km, dari Pompa Kamal - Kali Ancol, terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai dari Jalan Kamal Raya sampai Jembatan Risma. Tahap kedua, jembatan Risma sampai jembatan Menceng dan tahap ketiga, jembatan Menceng sampai Kali Ancol.
Ia mengungkapkan pengerukan lumpur Kali Semongol yang mulai dikerjakan sejak 2 Mei 2024, mengerahkan enam alat berat, terdiri dari lima ekskavator amphibi dan satu ekskavator long arm.
"Sebagian telah dilakukan pengerukan di segmen pertama, kemudian sebagian pengerukan juga dilakukan di segmen kedua. Pengerukan lumpur bervariasi, antara 1 hingga 3 meter dengan lebar kali rata-rata 10 meter," ujarnya.
Dalam waktu dekat ini, lanjut Purwanti, Sudis SDA Jakbar akan menambah sejumlah alat berat sehingga perlu koordinasi dengan Sudis Bina Marga terkait akses masuk menuju Kali Semongol.
"Kami juga telah melakukan sosialisasi bersama lurah dengan mengundang pengurus RT RW, LMK dan masyarakat terkait kegiatan pengerukan Kali Semongol. Mudah-mudahan mereka bersedia untuk mengembalikan fungsi saluran air, atau sesuai jalur kali," tambahnya. (why)