Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Barat meningkatkan keberadaan dan kualitas perpustakaan sebagai salah satu indikator dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA).
Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Kota Jakbar, Ahmad Jazuri mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbanyak layanan Pojok Baca di wilayah Jakarta Barat.
"Sejauh ini kita sudah membuat 215 perpustakaan di Jakarta Barat dari hasil musrenbang, reses DPRD DKI Jakarta, dan usulan langsung," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (15/4).
Menurutnya, pada tahun sebelumnya perpustakaan terdapat 132, dan di tahun 2025, jumlah layanan perpustakaan itu bertambah 83 perpustakaan, saat ini menjadi 215 perpustakaan. Sehingga terjadi peningkatan jumlah perpustakaan setiap tahunnya.
"Layanan perpustakaan menjadi salah satu pemenuhan hak anak atas informasi. Perpustakaan menyediakan berbagai informasi, seperti buku, majalah, dan media digital yang dapat membantu anak-anak dalam belajar, mengembangkan pengetahuan dan mengeksplorasi dunia," jelasnya.
Selain Pojok Baca, lanjut Ahmad Jazuri, pihaknya juga memiliki layanan koleksi untuk anak di Sudis Pusip Jakarta Barat, yang representatif dengan ukuran 10 x15 meter. Perpustakaan ini mengoleksi sebanyak 17 ribu buku, edu games, serta permainan tradisional.
"Kami juga memiliki 12 armada perpustakaan keliling yang melayani di delapan wilayah kecamatan dan 56 kelurahan. Tahun 2024, kami telah melayani sebanyak 1.304 titik layanan," ujarnya.
Dijelaskan Jazuri, pengembangan layanan perpustakaan juga dilakukan di 58 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang tersebar di wilayah Jakarta Barat.
"Setiap RPTRA terdapat perpustakaan dengan koleksi 100-500 buku. Kami juga memberikan pembinaan terhadap pengelola RPTRA yang menjaga perpustakaan. Mereka kami bina dan latih terkait perpustakaan setiap tahun," ujarnya.
Ia menyebutkan, masyarakat yang telah memanfatkan sebanyak 641.147 orang menikmati fasilitas dan informasi layak anak yang disediakan pada layanan perpustakaan di RPTRA, Pojok Baca dan perpustakaan kelililing. Angka tersebut terus meningkat setiap tahun yang tersebar di wilayah Jakarta Barat.
"Ke depan, kami berkoordinasi dengan Sudis Kesehatan dan TP PKK Jakbar untuk mengadakan pelatihan membacakan buku cerita untuk anak yang masih dalam kandungan. Rencananya pelatihan itu dimulai April 2025, hingga akhir tahun," tambahnya. (why)