Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat memberikan sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran, terutama rumah yang ditinggal penghuni mudik lebaran.
"Ini untuk mencegah rumah kosong yang terbakar karena korsleting listrik ataupun tabung gas yang meledak," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat, Sjukri Bahanan, Selasa (26/4).
Menurutnya, sosialisasi diberikan dengan cara berkeliling kampung dengan sepeda motor maupun petugas secara langsung. Selain sosialisasi, petugas juga menempeli stiker berisi tata cara menanggulangi kebakaran pada sejumlah tempat dan rumah.
Untuk rumah yang ditinggal mudik, Sjukri Bahanan memiliki sejumlah langkah untuk meminimalisir potensi kebakaran. Pertama, warga diharapkan mencabut arus listrik, seperti kulkas hingga lampu penerang ruangan.
Pencegahan bahaya kebakaran yang lain adalah mencabut selang penyambng tabung gas demi menghindari ledakan. "Kami telah memberikan sosialisasi tentang hal tersebut di seluruh kecamatan dan kelurahan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sjukri menyoroti kawasan Cengkareng dan Kalideres, terutama di derah perbatasan Jakarta, yang banyak rumah kos. Bila hari raya lebaran, rumah kos ditinggal penghuni untuk mudik ke kampung halaman.
"Di sana pasti ada banyak kos-kosan yang ditinggal karena banyak yang pulang kampung," katanya.
Dengan upaya tersebut, dia berharap potensi kebakaran rumah kosong di wilayah Jakarta Barat bisa diperkecil selama musim mudik Lebaran. Sjukri belum merinci angka kejadian kebakaran pada rumah kosong di Jakarta Barat, selama musim mudik beberapa tahun terakhir, termasuk sejak awal 2022. (why)