Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Barat berkoordinasi dengan 24 fasilitas kesehatan (faskes) mengadakan layanan pendaftaran dan pencatatan akta kelahiran.
Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Barat, Gentina Arifin mengatakan pihaknya telah melaksanakan koordinasi sistem bersama 24 fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta Barat.
"Kami dari Sudis Dukcapil dalam pendaftaran dan pencatatan penduduk di Jakbar, telah melaksanakan berbagai kegiatan. Setiap kelahiran di Jakbar, pihaknya melaksanakan koordinasi sistem bersama 24 fasilitas kesehatan (faskes). Bilamana ada anak lahir di faskes tersebut langsung kami buatkan NIK dan KIA," ujar Gentina Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (15/4).
Untuk diketahui, akta kelahiran menjadi pembahasan dalam verifikasi lapangan hybrid Kota Layak Anak (KLA) Jakarta Barat pada Senin (14/4). Karena akta kelahiran masuk indikator penilaian KLA, khususnya dalam klaster hak sipil dan kebebasan.
Lebih lanjut, Gentina Arifin menerangkan, selain layanan akta kelahiran pada 24 Faskes, pihaknya juga menggelar layanan jemput bola pada masing-masing kelurahan, hinga RT dan RW.
"Bilamana ada warga yang belum memiliki akta lahir anak, kami langsung buatkan. Termasuk penduduk non permanen yang biasanya belum melaporkan, kami tetap menyisir ke bawah untuk pendataan dan pencatatan," tuturnya.
Untuk pendaftaran pencatatan akta kelahiran kaum disabilitas, Gentina Arifin menjelaskan pihaknya bekerjasama dengan Sudis Sosial Jakarta Barat melakukan layanan tersebut pada sejumlah panti sosial.
"Kami datangi panti-panti. Kami sisir tempat itu untuk mencatatkan dan data terkait akta kelahiran. Diketahui, kepemilikan akta kelahiran di wilayah Jakarta Barat, sudah mencapai 100%," tambahnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengatakan bahwa Pemkot Jakarta Barat berkomitmen sekaligus mengembangkan secara berkesinambungan wilayahnya sebagai Kota Layak Anak. Sehingga pada tahun 2022, Jakarta Barat meraih penghargaan KLA dengan predikat Nindya.
Penghargaaan ini setidaknya hasil kerja keras dan dukungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Jakbar, lembaga kemasyarakatan, dunia usaha serta media. (why)