Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat mengadakan simulasi kesiapsiagaan bencana, Senin (26/4).
Kegiatan digelar di gedung kantor wali kota Jakarta Barat, Jalan Kembangan Raya no 2. Diawali apel pengarahan kepada para petugas cleaning service (CS), teknisi dan Pamdal (pengamanan dalam) oleh Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat Iin Mutmainnah.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaaan kondisi sarana prasarana keselamatan seperti alat peringatan dini, alat pemadam api ringan, tangga darurat dan rambu kebencanaan yang ada di gedung kantor wali kota Jakbar serta memastikan dapat berfungsi dengan baik apabila terjadi bencana.
Selain itu uji alat peringatan dini atau sirine gedung sekaligus memastikan berfungsi dengan baik dan terakhir melaksanakan latihan evakuasi bencana sederhana. Ditandai dengan penekanan tombol alarm peringatan hydrant oleh Seko, simulasi dimulai tepat pukul 10.00. “Ini dalam rangka kesiapsiagaan bencana nasional. Jadi, hari ini tanggal 26 April, serentak dilakukan kesiapsiagaan bencana,†ujar Iin.
Dikatakan, kegiatan tersebut tindaklanjut Instruksi Sekretaris Daerah nomor 16 tahun 2021, tentang pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana. Menurutnya, selain di gedung kantor wali kota Jakarta Barat kegiatan juga digelar di gedung kantor kecamatan-kelurahan bersama seluruh perangkat daerah dan jajaran. Prinsipnya adalah, siap mengantisipasi bencana.
Lebih lanjut dijelaskan, secara umum petugas yang disiapkan di gedung kantor wali kota Jakarta Barat terdiri atas personel sesuai bidangnya. Seperti teknisi, petugas yang mengetahui titik-titik lokasi tombol alarm peringatan dini/kelistrikan untuk antisipasi kebencanaan serta informasi awal. Selanjutnya lapis kedua ada pamdal yang siapsiaga di bagian luar gedung dan CS untuk dalam gedung membantu karyawan/tamu.
“Mereka sudah dibagi tugas dan akan melakukan suatu simulasi untuk menyatakan kesiapsiagaan terhadap bencana yang misalnya datang. Harapannya, ini bukan sekadar simulasi tapi juga informasi sekaligus edukasi dan juga merupakan suatu kewaspadaan yang siapsiaga. Artinya, terbentuk dalam diri teman teman petugas bersama seluruh karyawan yang ada di gedung wali kota Jakarta Barat,†tutur Iin didampingi Asisten Adkesra Amien Haji.
Prakteknya, sambung Iin, titik-titik alarm peringatan dibunyikan untuk menandai adanya bencana sebagai informasikan kepada seluruh karyawan atau tamu yang sedang berada di kantor wali kota, akses evakuasi dibuka, atau tangga darurat. Sedang petugas membantu prosesnya agar tidak terjadi penumpukan orang dalam satu tempat yang bisa menimbulkan kecelakaan.
“Evakuasi sangat penting, karena begitu ada bencana, biasanya orang panik, nah petugas ini tidak boleh panik, petugas harus siap. Jadi, sudah tahu posisinya, di mana petugas yang menguasai peralatan listrik dan tombol, kita siapkan di garda depan. Selanjutnya lapis kedua adalah petugas yang akan membantu evakuasi,†pungkas Iin. (Aji)
20 Mei 2024