Kelurahan Angke menerima kunjungan kerja (Kunker) Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan Provinsi DKI Jakarta, Happy Djarot, Senin (25/11).
Anggota DPD RI, Happy Djarot mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Kami ingin melihat secara langsung pelaksanaan pengelolaan sampah di lingkup kelurahan di Provinsi DKI Jakarta, sekaligus sebagai upaya untuk mengetahui kendala pelaksanaannya sehingga dapat ditindaklanjuti untuk dicarikan solusi bersama," ujarnya saat dikonfirmasi.
Lurah Angke, Firmansyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja ini dan semoga upaya pengelolaan sampah di Kelurahan Angke dapat lebih baik lagi untuk ke depannya.
"Kelurahan Angke telah melaksanaan beberapa upaya untuk pengelolaan sampah sehingga diharapkan dengan upaya ini dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang," katanya.
Kegiatan kunjungan kerja ini diawali dengan acara pembukaan di Aula Kelurahan Angke yang diisi presentasi dari Sekretaris Kelurahan Angke, Anjas Umaryadi mengenai pengelolaan sampah di wilayahnya.
Dalam presentasinya, Anjas Umaryadi mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah dilakukan dengan adanya bank sampah, komposting konvensional, budidaya Lalat BSF, pengumpulan sampah RDF (Refuse Derived Fuel), komposting humus, lubang resapan biopori, Reuse sampah plastik menjadi pot tanaman, dan Eco Bricks.
"Kegiatan komposting mengolah sampah dari kulit durian, kulit bawang, kotoran ayam, kulit kedelai, dan ampas teh yang dihasilkan di wilayah Kelurahan Angke," ungkapnya.
Anjas Umaryadi menambahkan, para petugas PPSU diminta melakukan pemilahan saat melakukan penyapuan di wilayah Kelurahan Angke, Sampah daun akan diproses di instalasi komposting humus, sedangkan sampah plastik dapat dikelola di Bank Sampah maupun dikumpulkan untuk RDF.
"Sampah B3 dan sampah RDF diambil oleh Satpel LH Kecamatan Tambora. Sampah beling dan kaca, diserahkan ke pengumpul kaca. Sampah tusuk sate dan sumpit dari bambu digunanan kembali untuk pertamanan. Dengan cara seperti diatas, maka sampah yg membahayakan tersebut dapat dikendalikan.Diharapkan dengan pengelolaan ini menjadikan proses untuk menjadikan Kelurahan Angke zero waste menjadi segera terwujud," ujarnya.
Kegiatan kunjungan kerja dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan proses pengelolaan sampah di Area Kantor Kelurahan Angke dan RPTRA Kalijodo. (Kontri)