Berdasarkan data Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Barat, tercatat sebanyak 152 peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Jakarta Barat periode Januari-Juli 2016.
Dari jumlah tersebut, kerugian materil mencapai sekitar Rp 33 miliar, satu petugas pemadam dan lima warga luka luka serta empat warga meninggal dunia. Sedang penyebab kebakaran tertinggi masih didominasi hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
“Sekitar 87 persen penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek listrik. Sisanya kompor gas dan sebagainya,” sebut Kasi Operasi Sudin PKP Jakbar, Rompis Romlih didampingi Kasi Kehumasan Sudin Kominfomas Jakbar, Gatut Sudarsono, kepada wartawan, Rabu (24/8).
Lebih lanjut dipaparkan, dari delapan kecamatan se Jakarta Barat peristiwa kebakaran tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Cengkareng, yakni sebanyak 29 kasus. Selanjutnya Kebon Jeruk 22 kasus, Kembangan, Kalideres, Tamansari 21 kasus, Grogol Petamburan 19 kasus, Tambora 13 dan Palmerah enam kasus. Ia menambahkan, saat ini personel di Sudin PKP Jakbar totalnya 439 personel.
Dalam pelaksanaannya, sambung Rompis, tugas Sudin PKP tidak hanya pemadaman api. Namun berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat bersama instansi terkait, seperti membantu korban banjir, pohon tumbang, kecelakaan lalu lintas/kereta api, gedung roboh, orang tenggelam, bahkan evakuasi tawon, ular, kera dan hewan liar lainnya yang diminta masyarakat. “Siapa pun yang minta bantuan, kita bantu,” tandasnya. (why/aji)