Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung sesuai ketentuan. Semua pihak yang terlibat telah menjalani, terutama ketentuan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Relatif sudah melakukan ketentuan aturan protokol kesehatan. Ada beberapa sekolah yang kami datangi, contohnya, SMA 85 Kebon Jeruk, itu sudah protokol kesehatan. Kemudian ada dua pola pembelajaran yakni luring dan daring. Di kelas, siswa yang belajar offline (luring), yang diijinkan orangtua mengikuti PTM. Dan hanya dilakukan 1 minggu sekali. Sementara yang di rumah mengikuti pembelajaran yang sama pada saat yang sama," tutur Iin.
Ketentuan lainnya, lanjut Iin, siswa wajib menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan face shield, serta menjaga jarak. Mereka juga diminta bawa makanan dan minum dari rumah, serta tidak ada jam istirahat.
Untuk PTM di sekolah dasar, orangtua murid dilarang menunggu di sekolah. Karena rawan kerumunan yang memungkinkan terjadinya penularan covid. "Orangtua hanya mengantarkan dan menjemput. Tidak ada yang menunggu di sekolah. Itu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kerumunan." jelasnya.
Seiring penurunan kasus covid serta PPKM level 3 di DKI Jakarta, Iin berharap adanya peningkatan intentitas PTM sekolah. "Tapi terpenting saat ini semua siswa sekolah yang melakukan PTM sudah divaksin. Bila nanti level PPKM kembali turun, tentunya menambah jumlah sekolah yang menggelar PTM. Kita tunggu evaluasi dari dinas pendidikan ketika menyelenggarakan PTM pada masa PPKM level 3," jelasnya. (why)
20 Mei 2024